Serambiupdate.com Dosen Pendidikan Ekonomi FKIP Uhamka adakan pelatihan strategi pemasaran usaha kecil kaki lima pada usaha Rumah Tangga di Kelurahan Paseban, Rukun Warga 02 Kecamatan Paseban Jakarta Pusat (15/02/2020) dalam bentuk kegiatan pengabdian masyarakat dengan menggunakan teknik pelatihan dan pemberian pengetahuan kepada pihak usaha kecil tentang analisa peluang usaha yang disebut SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat).
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pemasaran pada usaha kaki lima (UKM) usaha kecil dan menengah dengan produk nasi goreng, Mie, cilok, nasi uduk, empek-empek Palembang, bakso, bubur, rujak, warung gado-gado, kue-kue memberikan pendampingan, untuk usaha kecil yang ada di wilayah Paseban” Ujar Made Darmawati selaku ketua.
Solusi yang akan dilakukan dari pengabdian di Kelurahan Paseban Rw 02 Jakarta Pusat terhadap sentra-sentra pembuatan usaha rumahan menunjukkan kualitas dan manfaat dengan harga yang mampu bersaing, membuat desain atau cover produk yang inovatif dan kreatif serta memasang harga yang terjangkau, membuat produk yang bisa lebih bervariatif, cepat siap saji dan enak dengan kualitas rasa menggigit lidah konsumen, menentukan wilayah pemasaran yang strategis dan menguntungkan. Hal ini dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi keluarga masyarakat secara keseluruhan agar lebih baik.
Dalam menyelesaikan permasalah perekonomian keluarga pada pelatihan ini, dilakukan: a. Pelaksanaan pelatihan peningkatan perekonomian keluarga dalam strategi pemasaran. b. Memberikan pelatihan dan keberdayaan masyarakat desa, di antaranya mengenai Manajemen Pemasaran Desa, Perencanaan Pembangunan Partisipatif, terutama bagi kaum perempuan. c. Pelatihan menggunakan alat teknologi dalam strategi memasarkan produk. d. Pelatihan Kewirausahaan bagi masyarakat ditengah perkotaan terutama untuk desa-desa tertinggal.
Proses pelaksanaan kegiatan diawali dengan verifikasi pengumpulan data kelompok pedagang usaha kecil kaki lima dilingkungan perkotaan yang tetinggal dengan persetujuan/izin mitra kepala kelurahan dan kepala rukun warga 02, peserta mitra sejumlah 25 orang dari kalangan ibu-ibu pengusaha kecil kaki lima, metode strategi pelatihan yang digunakan dalam memasarkan produk dengan perolehan hasil omset yang tinggi, dapat mentransfer sedikit ilmu dengan strategi; (a) Pelatihan dalam strategi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT, (b). Strategi dalam pengelolaan uang, (c). Strategi dalam melayani konsumen.
Salah satu peserta pendampingan (29/02/2020) lapak Pak Asep “Mie Dogdog, Nasi Goreng” ini terletak di dalam gang, dimana strategi pemasaran pak asep beda dengan pesaing lainnya. “Bapak Asep dengan keunikannya adalah mendahulukan ibadah daripada mengeruk keuntungan semata, keutamaannnya adalah setiap azan memanggil, warungnya tutup walaupun ada pembeli yang sedang mengantre, pak asep ini hanya takut kepada Allah ujarnya, rezeki sudah diatur Allah, kita tinggal berusaha, dan berdoa,katanya sambil melayani” Ujar Made Darmawati selaku ketua dari hasil wawancara dengan Pak Asep. Omset yang didapatkan sebulan pluktuasi naik turun, kurang lebihnyanya 25 juta perbulan.
Masyarakat membutuhkan dukungan dan motivasi terus menerus daripada pakar- pakar yang selalu memberikan pendampingan. Dengan adanya pengabdian masyarakat ini, masyarakat sangat bersyukur memperoleh ilmu bagi yang menekuni, semoga kegiatan ini dapat berjalan lancar kedepannya, dan selalu kreatif dan inovatif terus tanpa menyerah dan paksaan.