(Rezka Andiva Nurruzzahra/Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA)
Serambiupdate.com Berita ini sudah menyebar keseluruh pelajar/mahasiswa yang dimana ditetapkan
bahwa Pembelajaran Tatap Muka atau PTM akan dilaksanakan pada bulan Juli tahun
2021. Dan kita juga tahu bahwa masih tinggi tingkat kasus orang yang terkena
virus Covid-19 khususnya daerah Jawa Barat, penyebaran virus Covid-19 diseluruh
Indonesia bisa mencapai 5000 kasus perhari. Namun total yang divaksinasi secara
tuntas sudah mencapai 6.158.748 jiwa hingga 21 April 2021. Vaksinasi untuk
pencegahan virus Covid-19 diberi nama Sinovac.
Orang
yang sudah divaksinasi secara tuntas dapat memungkinkan akan menularkan infeksi
terhadap orang lain tanpa terjangkit penyakit itu sendiri, lantas juga orang
yang sudah divaksinasi secara tuntas harus menjaga jarak dengan orang yang
belum divaksinasi. Dalam melakukan vaksinasi ada syarat-syarat tertentu
sehingga tidak bisa langsung daftar untuk vaksinasi Sinovac, dan hasil evaluasi
menunjukkan Sinovac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat
ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi
(iritasi), kemerahan dan pembengkakan. Selain itu terdapat efek samping
sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam.
Dalam
melaksanakan PTM ini dibutuhkan kerja sama yang kuat antara pihak
sekolah/kampus, pelajar/mahasiswa dan orang tua dari pelajar/mahasiswa
tersebut. Menurut saya, yang pertama dari pihak sekolah/kampus harus mempunyai
fasilitas dalam melaksanakan PTM seperti pengawasan ketat sesuai protokol
kesehatan, dan harapannya juga menargetkan pelajar/mahasiswa untuk mendapatkan
pelayanan seperti anti-gen yang berguna untuk mengetahui bahwa
pelajar/mahasiswa tersebut terinfeksi virus Covid-19 atau tidak terinfeksi.
Yang kedua dari pelajar/mahasiswa itu sendiri, dimana kita harus menerapkan
pola hidup bersih dan sehat, sia-sia jika pihak sekolah/kampus memberikan
fasilitas yang baik kalau dari pelajar/mahasiswa itu sendiri tidak menerapkan
pola hidup sehat tersebut.
Menerapkan
protokol kesehatan sangat penting untuk dilakukan baik yang sudah divaksinasi
secara tuntas ataupun yang belum divaksinasi. Yang terakhir dari pihak orang
tua dari pelajar/mahasiswa, orang tua harus mengawasi anaknya ketika dirumah
ataupun diluar rumah. Membuat peraturan dirumah adalah salah satu ide yang
menurut saya baik untuk dilakukan seperti orang tua yang melarang anaknya untuk
melakukan kegiatan yang tidak penting diluar rumah, dan selalu menyediakan
vitamin atau suplemen dirumah. Ketiga komponen tersebut harus disatupadukan
karena potensi penularan mulai dari rumah, di perjalanan, di dalam sekolah,
pulang sekolah.
Menurut
saya pada tanggal 21 April ini, Pembelajaran Tatap Muka tetap akan dilaksanakan
pada bulan Juli. Menurut efikasinya, Sinovac mengurangi peluang kita untuk
terinfeksi virus Covid-19 65,3%, yang artinya 34,7% kita masih bisa terinfeksi.
Namun jika dipikirkan mendalam, masih ada waktu 2 bulan untuk memaksimalkan
angka jiwa yang tervaksinasi secara tuntas dengan memprioritaskan tenaga kerja
baik kesehatan atau umum dan lansia terlebih dahulu. Dimana berarti target
pendidik yang tervaksinasi secara tuntas ada pada akhir bulan Juni dan
Pembelajaran Tatap Muka akan terlaksanakan. Jika kita mematuhi prokes (Protokol
Kesehatan) maka keadaan pun akan normal kembali dan seiring berjalannya waktu,
Indonesia akan terbebas dari virus Covid-19.