Serambiupdate.com Berdasarkan Visi Pusat Studi Gender dan Perlindungan Anak Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (PSGPA UHAMKA) yaitu menjadi Pusat Studi yang unggul dalam melakukan terobosan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak di bidang Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakarat dan Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIKA), UHAMKA melalui PSGPA akan mendirikan Sekolah Perempuan UHAMKA yang beranggotakan istri Civitas Akademika UHAMKA yang mengusung beberapa muatan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan pada kondisi sekarang ini.
Bertepatan dengan Hari Kartini, pada hari Rabu tanggal
21 April 2021, PSGPA UHAMKA melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Dosen dan Civitas Akademika
yang juga merupakan aktivis di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak. Bapak Dr. Bunyamin, M.Pd. selaku Wakil Rektor IV menyatakan bahwa pendirian
Sekolah Perempuan UHAMKA merupakan insiatif yang sangat bagus mengingat peran
seorang ibu sebagai “Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal
a’raq.” Ibu adalah sekolah utama, bila kita mempersiapkannya, maka
kita telah
mempersiapkan generasi terbaik. Pendirian Sekolah Perempuan UHAMKA
juga mendapat dukungan penuh dari Ibu Dr. Lelly Qodariah selaku Wakil Rektor
III yang juga merupakan Ketua Komunitas Aisyiyah UHAMKA.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Yoce Aliah Darma selaku
Ketua PSGPA UHAMKA menyampaikan bahwa “perempuan berdaya adalah kunci
keberhasilan pembangunan sebuah negara, terutama dalam mencapai keadilan,
kesejahteraan yang merata, kesetaraan gender, perdamaian, dan rasa aman bagi
seluruh masyarakat. Sekolah Perempuan UHAMKA didirikan atas dasar peduli untuk menyikapi
permasalahan yang biasa dihadapi para perempuan. Sekolah
Perempuan UHAMKA yang diinisiasi oleh PSGPA UHAMKA akan mencoba meretas
permasalahan kaum perempuan di lingkungan Civitas Akademika UHAMKA” ujarnya.
Selanjutnya, Dr. Sri Astuti selaku Sekretaris PSGPA
UHAMKA menyatakan bahwa “melalui Kegiatan FGD ini disepakati tema dan muatan
kurikulum dalam Sekolah Perempuan UHAMKA yang akan segera diimplementasikan
dalam waktu dekat ini. Adapun muatan kurikulum dalam Sekolah Perempuan UHAMKA
tersebut berdasarkan analisis kebutuhan (Need
Assessment) yang telah dilakukan oleh tim PSGPA melalui kuesioner yang
telah disebar kepada para karyawan beserta istri karyawan UHAMKA. Dari hasil
analisis kebutuhan tersebut diperoleh 5 tema besar yaitu terkait pendidikan
anak, kesehatan, keuangan, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, serta komunikasi”
tuturnya.
Sekolah Perempuan UHAMKA ini diketuai oleh Ibu Puri
Pramudiani dengan sekretaris Ibu Chandra Dewi dan melibatkan tim pakar yang sudah berpengalaman
di bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yaitu Ibu Sarah
Handayani, Ibu Khusniyati Masykuroh, Ibu Roslaini, Ibu Nur Aini Puspitasari,
Ibu Meyta Dwi Kurniasih, Ibu Onny Fitriana, Ibu Heni Nuraeni, Ibu Eka, Ibu
Camelia Safitri, dan juga didukung penuh oleh Bapak Jaenudin selaku koordinator
perekrutan peserta, Bapak Agus Darma selaku koordinator pengabdian masyarakat,
dan staf PSGPA UHAMKA yaitu Ibu Novelia Utami dan Bapak Kosasih. Dalam Kegiatan
FGD ini juga dibahas mengenai Modul Bahan Ajar, silabus gender, kesehatan reproduksi,
pengorganisasian, serta advokasi dan regulasi. Luaran yang diharapkan dari
Sekolah Perempuan UHAMKA ini adalah menghasilkan para perempuan keluarga
Civitas Akademika UHAMKA yang berdaya, mampu berpikir kritis dan
konstruktif, memiliki keterampilan (skills)
yang baik, dan dapat menjadi madrasah utama menuju keluarga sakinah, mawaddah,
warahmah.