SerambiUpdate.com 700 orang pekerja migran Indonesia pulang ke Kabupaten
Jember, Jawa Timur. Pemerintah Kabupaten Jember khawatir hal itu menyebabkan
bertambahnya potensi penyebaran Covid-19.
Hendy Siswanto selaku Bupati Jember mengatakan “Hari ini
yang telah kami jemput di Surabaya sampai tadi malam ada 321 orang, ditambah
sekarang ini ada 30 orang. Total di Jember ada 700 orang. Paling banyak di Eks
Karesidenan Besuki,” ujarnya, (10/5/2021).
Para pekerja yang pulang ke Jember ini adalah bagian dari
gelombang besar pekerja migran yang pulang kampung saat lebaran. Hendy mengungkapkan
terdapat total 14 ribu orang di Jawa Timur yang pulang. Mereka ada yang dari
Malaysia, India, Afrika Selatan, dan Inggris. “Mereka pun tetap harus mengikuti
protokol kesehatan. Mereka diperiksa dulu sebelum pulang ke kampung
masing-masing.” Kata Hendy.
“Alhamdulillah, hasil swab pekerja migran dari Jember
negatif. Tapi tetap begitu kami jemput, mereka tidak boleh langsung pulang ke
rumah masing-masing. Kami karantina masuk ke dua hotel. Pemerintah membiayai
tinggal di sana selama lima hari. Setelah kami swab lagi, negatif, baru boleh
pulang,” Lanjutnya.
Hendy mengatakan, protokol tersebut diterapkan karena di
luar negeri muncul varian baru virus corona. “Virus model baru yang tanpa sakit
langsung meninggal. Dan itu terjadi di India. Indonesia sudah mulai bagus, tapi
kita tidak boleh lengah. Di Jawa Timur, ada satu orang terkonfirmasi positif di
Mojokerto,” katanya.
“Covid tidak bisa kita lihat. Kita tak berharap itu terjadi
di Jember. Ikhtiar kita ini tak bisa diserahkan kepada pemerintah saja. Kita
tidak mampu tanpa bantuan para kiai dan masyayikh. Jember dengan penduduk 2,6
juta jiwa, Ibu Gubernur menyampaikan, Jember harus hati-hati, karena Jember
luas sekali daerahnya,” kata Hendy.