Serambiupdate.com Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Mendikbudristek) Nadiem Makarim menginginkan sekolah tetap harus
menyelenggarakan pilihan tatap muka. Dia membandingkan sekolah dengan tempat
keramaian lain yang sudah dibuka lebih dulu.
Menurutnya sudah waktunya sekolah di Indonesia juga mulai
menggelar tatap muka terbatas. "Kenyataannya adalah mal, sinema dan semua
tempat kerja sudah dibuka untuk tatap muka. Jadi sudah saatnya sekolah-sekolah
kita melakukan tatap muka terbatas," kata Nadiem dalam Rapat Kerja bersama
Komisi X, Selasa (1/6/2021).
Dia mengatakan, apabila daerah tersebut masuk dalam zona
merah PPKM Mikro, kegiatan sekolah tatap muka bisa dikecualikan. Menurutnya,
jika diberlakukan PPKM Mikro dalam suatu wilayah, sudah pasti sekolah pun tak
bisa dibuka.
Sejak Januari lalu, pilihan pembelajaran tatap muka terbatas
sudah dimulai. Nadiem mengatakan orang tua diberikan kebebasan menentukan untuk
anaknya bisa belajar tatap muka atau tetap melakukan online.
"Sekadar mengingatkan bahwa sejak bulan Januari semua
sekolah dan daerah itu sudah diperkenankan kalau mereka siap laksanakan tatap
muka terbatas. Bahkan sebelum vaksinasi pun sudah diperbolehkan. Tetapi pada
saat sudah selesai divaksinasi itu, kewajiban sekolah untuk opsi tatap muka
terbatas," ungkapnya.
Sementara itu, ia mengungkapkan 28% dari 5,6 juta pendidik
dan tenaga pendidik di Indonesia telah divaksinasi. Dari jumlah itu, DKI
Jakarta telah memvaksinasi 80%, Yogyakarta 75%, dan Jawa Barat serta Jawa Timur
masing-masing 35%.
Ini dilakukan bersamaan dengan banyak faktor pengambat misalnya
pasokan vaksin dan faktor lain di luar kontrol tersebut.
"Pada saat ini, ini angka yang menurut saya cukup luar
biasa. Bahwa walaupun dengan situasi dunia, dengan masalah pasokan vaksin yang
sering terhambat, dengan faktor-faktor di luar kontrol kita, kita masih
berhasil vaksinasi 28% dari 5,6 juta pendidik dan tenaga pendidik di Indonesia
dalam waktu lumayan singkat dengan begitu banyaknya supply shock international
dengan vaksin," jelas Nadiem.
Sebelumnya, saat Peluncuran Seri Webinar Guru Belajar
Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang disiarkan di kanal Youtube Ditjen GTK
Kemdikbud RI, Nadiem juga mengatakan mendapatkan banyak keluhan dari siswa.
Dia mengungkapkan hal tersebut disebabkan mereka telah rindu
untuk kembali bersekolah dan menurutnya menjadi tanda jika para pelajar tak
sabar ingin belajar tatap muka.
"Sampai hari ini saya masih sering cukup mendengar
keluhan para pelajar yang ingin kembali bersekolah. Hal itu menunjukkan
anak-anak kita tidak sabar lagi untuk belajar tatap muka," ungkap Nadiem.