Serambiupdate.com Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
menggelar Pelatihan Bela Negara dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom
Meeting. Menghadirkan narasumber yaitu Dr. Desvian Bandarsyah, M. Pd selaku
Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, Mubarak Ahmad, M. Pd
selaku Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, M. Pd, dan Hari Naredi,
M. Pd selaku Wakil Dekan III Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka yang
dimoderatori oleh peserta Pelatihan Bela Negara FKIP UHAMKA yaitu Syahira dan
Musnika.
Pelatihan Bela
Negara FKIP UHAMKA dibuka dengan memberi sambutan oleh Hari Naredi, M. Pd
selaku Wakil Dekan III FKIP UHAMKA.
“Konsep bela
negara sebagai mahasiswa menggunakan perannya untuk ikut aktif dalam memberikan
tanggapan dalam permasalahan sosial dan ditengah arus globalisasi, wawasan umum
mampu meningkatkan kualitas kepemimpinan serta menciptakan generasi dengan
kesadaran Nasionalisme dan berbangsa yang akan terwujud dimasa depan dengan
kegiatan-kegiatan intelektual. Semangat Nasionalisme harus dibangun secara
konsisten oleh Mahasiswa sebagai agent of change sebagai social control
sehingga mampu menjaga situasi ideal pada kehidupan bermasyarakat, melalui Nasionalisme
sebagai landasan semangat bernegara dan berbangsa.” Ucap Hari Naredi, M. Pd,
(12/06).
Ahmad Ruslan,
M. Pd selaku Master Of Training menjelaskan tujuan dasar serta hasil yang akan
didapat oleh peserta dan FKIP UHAMKA dalam kegiatan Bela Negara FKIP UHAMKA.
“Konsep bela
negara yang dibangun oleh FKIP UHAMKA memiliki tujuan untuk merawat toleransi
ditengah masyarakat yang majemuk sesuai dengan gerakan Muhammadiyah yang berusaha
untuk merawat perdamaian, kegiatan bela negara memiliki indikator pencapaian
pada bidang pendidikan, lingkungan hidup dan kesehatan, dan ekonomi kreaktif.
Output yang didapat dalam bentuk pengalaman project based learning, portofolio
kapasitas diri, prospektus prestasi mahasiswa kategori non lomba, dan rencana
kegiatan berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).” Ucap Ahmad Ruslan M,
Pd, (12/06).
Dr. Desvian
Bandarsyah, M. Pd selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
memberikan pemahaman mengenai pendidikan berkemajuan yang diperlukan oleh
Mahasiswa FKIP UHAMKA sebagai calon pendidik, peran Mahasiswa sereta peran
calon harus mengalami peningkatan serta memberi manfaat sebagai wujud bela
negara yang dilakukan oleh Mahasiswa FKIP UHAMKA.
“Pendidikan
berkemajuan dengan semangat berbasis mencerahkan serta bersifat progesif mampu
diwujudkan melalui kegiatan pelatihan bela negara dengan tujuan untuk
mengembangkan prespektif bernegara yang mulai mengalami masalah melalui degenerasi
oleh anak bangsa, sebagai calon guru perlu untuk memiliki prespektif tentang
negara melalui kegiatan bela negara. Nasionalisme merupakan puncak dari bela
negara yang dilandasi oleh semangat mencintai negara ditengah perkembangan
globalisasi, konsep bela negara lahir atas akar nasionalisme sejak abad ke-18
ditandai dengan kesadaran cinta tanah air serta produk budaya bangsa yang harus
dirawat dan dikembangkan, semangat Nasionalisme menciptakan kesadaran berbangsa
dan bernegara guna mencapai tujuan serta cita-cita bangsa.” Ujar Dr. Desvian
Bandarsyah, M. Pd, (12/06).
Mubarak Ahmad,
M. Pd memberikan materi mengenai konsep dasar bela negara sebagai landasan
pengetahuan kognitif yang diperlukan oleh Mahasiswa sebagai pondasi dalam
melakukan pergerakan dengan tujuan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Bela negara
membentuk sikap mental, perilaku dan perbuatan terkait menjaga kedaulatan dan
keutuhan negara serta menjaga keselamatan yang menjadi tiga dimensi dalam bela
negara dilandasi oleh rasa cinta tanah air. Komponen bangsa terdiri komponen
utama merupakan TNI, komponen cadangan merupakan warga negara, sumber daya alam,
sumber daya bangsa, sarana dan prasarana nasional, dan komponen pendukung
merupakan garda bangsa, tenaga ahli, industri nasional dan lain sebagainya.
Dengan jelas bela negara dijelaskan oleh pasal 1 angka 11 UU No. 23 Tahun 2019 Tentang PSDN
untuk Hanneg “Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan
warga negara, baik secara perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan
negara, keutuhan wilayah, dan negara yang dijiwai Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahn
1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai ancaman”. Bela negara hadir sebagai ideologi memberikan fasilitas atau
menunjang membentuk ide yang mempengaruhi tindakan dan berpikir guna mencapai
tujuan bangsa, hadir sebagai ideologi secara dinamis bukan menjadi dogma yang
bersifat absolut. konsep dasar bela negara sebagai Mahasiswa berperan menjaga
kedaulatan negara dengan pemahaman Tri Gatra dan Panca Gatra sebagai nafas
pergerakan.” Tutur Mubarak Ahmad, M. Pd, (12/06).
Hari Naredi, M.
Pd memberikan pemahaman mengenai moderasi kehidupan berbangsa dan bernegara
(inklusifitas- sikap bhineka tunggal ika) sebagai penghubung yang koheren
terhadap Mahasiswa selaku warga negara memiliki tanggung jawab moral dalam ikut
andil melakukan bela negara, ketika mulai tumbuh permasalahan sosial yang
menjadi potensi menggangu ketertiban umum maka moderasi dibangun dengan nilai
luhur Pancasila sebagai dasar negara dengan menjaga kedaulatan negara dan
kemakmuran rakyat secara menyeluruh.
“Negara
memberikan fasilitas untuk menunjang kehidupan sosial masyarakat serta melindungi
ketertiban umum dan tatanan yang teratur, moderasi merupakan landasan menjaga
ketertiban umum melalui komitmen bersama untuk menjaga toleransi ditengah
masyarakat multikultural. Mudah terprofokasi dalam geliat media massa yang
cukup banyak hoax akibat tidak mampu memahami berita-berita yang diasjikan
menjadi dan kurang mengenal kebudayaan bangsa menjadi kelemahan bagi masyarakat
untuk menjaga semangat moderasi. Masyarakat majemuk menjadi kelebihan atas
keberagaman Indonesia yang terikat oleh Pancasila sebagai nilai luhur bangsa,
merawat persatuan dengan rasa toleransi serta nilai luhur pancasila.
Nilai-nilai moderasi menjadi relasi yang menghubungkan peran Mahasiswa selaku
warga negara untuk ikut bertanggung jawab dalam melakukan bela negara.” Ujar
Hari Naredi, M. Pd, (12/06).
Kegiatan Bela
Negara FKIP UHAMKA melahirkan harapan baru dengan menumbuhkan serta
meningkatkan kembali semangat Nasionalisme didalam nafas FKIP UHAMKA, peran
warga negara dalam menjaga ketertiban umum dan kedaulatan negara harus dimulai
dengan pondasi yang kokoh ditandai oleh semangat cinta tanah air sebagai bentuk
kesadaran Nasionalisme dan menumbuhkan tanggung jawab moral mendukung mencapai
tujuan bangsa sebagai warga negara merupakan bentuk kesadaran berbangsa.