Karya Meti Regita C
Mahasiswa Akuntansi FEB Uhamka
Pandemi Covid-19 telah memberikan
gambaran atas kelangsungan pendidikan dunia di masa depan melalui bantuan
teknologi. Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen,
dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya
sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta
kompetensi. Situasi pandemi ini menjadi tantangan bagi kreativitas setiap
individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan.
Masa pandemi ini dapat melatih serta
membangun kebiasaan menjadi pembelajar mandiri melalui berbagai kelas kelas
tantangan atau webinar yang diikuti oleh mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga
dapat bekerja sama dengan yang lain untuk menyelesaikan masalah dalam
pembelajaran serta masalah-masalah nyata yang ada. situasi ini bukan hanya
menjadi tantangan mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi
dimana para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi
pembelajaran.
Pada masa pandemi ini juga mahasiswa
maupun pelajar lainnya harus menggunakan sistem daring yang dimana harus
menggunakan Hp maupun laptop/komputer untuk tatap muka secara virtual dengan
pengajar. Ini merupakan tantangan bagi mahasiswa atau pelajar yang kurang
mampu, mereka bersusah payah untuk membeli hp ataupun komputer,untuk supaya
bisa bergabung melakukan belajar mengajar dengan para pelajar maupun pengajar
yg lain, sedangkan pada masa pandemi ini juga yang membuat perekonomian sedang
menurun. Tak hanya kebutuhan hp atau laptop/komputer melainkan juga akses
internet yang terkadang susah untuk
didaerah daerah terpencil.
Jadi kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini kurang maksimal, dan mahasiswa ataupun pelajar dituntut untuk lebih giat belajar secara mandiri.