Karya Della Aulia Rahmadani
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka
Dengan ketidakpastiannya sistem PSBB di era pandemi covid-19 yang tak kunjung usai ini. Maka hal yang sudah sewajarnya dilakukan dengan cara offline/pun langsung, terpaksa harus dilakukan secara online yang dimana pertemuan tatap muka tersebut hanya dapat dilakukan lewat aplikasi dari appstore seperti google meet, zoom, jitsi, dan aplikasi tatap muka lainnya.
Terlebih lagi khususnya dalam hal pendidikan, sistem pembelajaran yang dilakukan pun terpaksa melalui online.
Sistem
daring inipun banyak memunculkan sifat baik pro dan kontra dari tiap individu. Utamanya
“ pembelajaran melalui online ” akan banyak menghabiskan paket data internet,
yang dimana tentunya paket internet akan terkuras banyak jika terus menggunakan
aplikasi pertemuan tatap muka terlebih lagi selama kurun waktu ber jam-jam. Para
pelajar diwilayah terpencil khususnya, sangat mengkhawatirkan bagaimana cara
pembelajaran efektif di era pandemi saat ini, karna jaringan internet diwilayah
terpencil sangat sulit dijangkau.
Maka
dalam sebuah telekonferensi, Mendikbud Nadiem Makarim meresmikan kebijakan
kuota data internet pada tahun 2020. Yang dimana sistem kebijakan ini diharapkan
dapat memudahkan semua pihak yang melakukan pertemuan tatap muka dalam sistem
online, tentunya untuk para pelajar yang melakukan sistem pembelajaran.
Pembagian
sistem kuota internet di data berdasarkan data tiap masing masing siswa/i yang
sudah tertera baik di jenjang Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Dan kuota tersebut
akan dikirimkan tiap bulan, dengan secara rutin, yang tentunya kita diharapkan
untuk tidak perlu risau lagi mengenai sistem paket internet untuk menggunakan
aplikasi tatap muka.
Lalu
pertanyaannya disini adalah, apakah sistem subsidi kuota yang diberikan
pemerintah mempunyai keefektifan dan dapat menjadi salah satu alternatif
harapan bagi tiap para pelajar?.
Menurut
saya sendiri, subsidi kuota pemerintah sangat berguna sekali tentunya di era
pandemi covid-19 seperti sekarang ini. Terlebih lagi saat diluncurkannya
subsidi kuota saat pertama kali, yang dimana kuota GB yang diberikan cukup
banyak, sehingga kita tidak perlu risau khawatir jika sistem pembelajaran
dilakukan melalui aplikasi tatap muka seperti zoom, dll.
Namun
seiring berlalunya waktu, subsidi yang diberikan pemerintah semakin turun.
Apakah itu wajar?
Tentu
karna pemerintah dengan ini menurut saya sudah melakukan tanggung jawabnya,
dimana pastinya kuota pemerintah GB yang semakin turun, itu maknanya pemerintah
sudah memberikan paket kuota data secara rata kepada para pelajar khususnya
ditiap wilayah terpencil. Karna saat inipun masalah “ mengenai paket bantuan
data untuk daerah terpencil “ sudah mulai menurun, yang berarti bisa kita
simpulkan betapa efektifnya pembagian subsidi kuota pemerintah ini yang
ternyata sangat berguna untuk kita sendiri para pelajar dalam hal pendidikan
khususnya pembelajaran.
Diharapkan semoga nantinya pemerintah semakin mengutamakan betapa pentingnya pendidikan untuk para pelajar, terlebih lagi disistem covid-19 yang tak kunjung usai ini.