Serambiupdate.com Pemerintah tengah gencar untuk memperkuat riset dalam negeri. Demi meningkatkan jumlah Tingkatan Kandungan Dalam Negeri (TKDN), produk Tenkologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga pembuatan laptop merah putih.
Menteri Koordinator Maritim dan
Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sudah ada laptop yang diproduksi
dalam negeri hasil dari Kerjasama kampus ternama di Indonesia.
"Kalau kita lihat ada yang
diproduksi dalam negeri, yang dibuat ITB, ITS, dan UGM, bekerja sama dengan
industri TIK dalam negeri untuk membentuk konsorsium, membuat produk tablet dan
laptop merah putih dengan merek Dikti Edu," jelasnya dalam Konferensi
Pers, Kamis (22/7).
Luhut menambahkan “Di zamannya
pak Menteri Nadiem, kalau ini sudah bisa diluncurkan karena dengan jumlah
pembelian mencapai Rp 17 triliun selama beberapa tahun saya kira sudah dibangun
industri sendiri,”
Luhut mengimbau pemerintah daerah
wajib memprioritaskan penggunaan dalam negeri sesuai amanat UU 3/2021 tentang
Perindustrian dan PP No 29/2018 tentang pemberdayaan industri dan lainnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nadiem Markarim mengatakan saat ini beberapa perguruan
tinggi juga sudah mengembangkan produk laptop dan tablet dalam negeri dari
konsorisum ITB, ITS dan UGM bekerja sama dengan Industri TIK dalam negeri.
"Ini juga jadi salah satu
kebanggaan kita, selain itu produsen PDN juga diminta meningkatkan peserta
didik SMK dalam praktek perakitan dan tenaga after sales service, jadi semua
ekosistem semua bergerak. Ini jadi praktik baik dalam pembelian dalam
negeri,"ujarnya.
Pengadaan peralatan sekolah besar
pada tahun ini sampai 2024 sangat besar nilainya. Khususnya untuk peralatan
digitalisasi sekolah, mulai dari laptop, proyektor dan internet router. Total
kebutuhan Kemendikbud Ristek dan Pemda untuk pengadaan laptop sejumlah 431.730
unit atau Rp 3,7 triliun pada tahun 2021.