Karya Fajar Ramadhan Afifi
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Uhamka
Negara Indonesia telah mengalami angka kenaikan virus corona dari
hari ke hari hingga ke tingkat kritis, seperti yang saat ini terjadi, yang
sedang diberitakan bahwa virus corona varian baru yang berasal dari india yaitu
varian delta telah masuk ke Indonesia sejak bulan Februari lalu, virus varian
baru ini lebih berbahaya dari pada virus aslinya (sebelum bermutasi), karena
virus ini dapat meyebar melawati udara 2 kali lebih cepat dibandingkan virus
corona biasa.
Varian Delta memiliki banyak mutasi yang membuatnya 40 hingga 60
persen lebih mudah menular daripada Alpha, varian yang pertama kali
diidentifikasi di Inggris, yang diperkirakan sekitar 30 hingga 50 persen lebih
mudah menular daripada virus corona asli. Di Australia, kamera keamanan bahkan
mendokumentasikan transmisi yang terjadi antara dua orang yang berpapasan di
sebuah pusat perbelanjaan.
“Ini adalah versi virus yang paling menular yang pernah kami lihat
hingga saat ini, pasti ini adalah jenis
penyebar super cepat jika pernah ada,” kata Eric Topol, seorang profesor
kedokteran molekuler dan wakil presiden eksekutif di Scripps Research
Institution America.
Kabar baiknya: Beberapa vaksin yang digunakan tampaknya masih
bekerja dengan baik melawan virus varian Delta ini.
Sebuah studi Public Health England yang diterbitkan pada bulan Mei
menemukan bahwa varian tersebut hanya sedikit mengurangi efektivitas dua dosis
vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Vaksin Moderna diharapkan bekerja dengan baik. Sebuah
pracetak dari Public Health England menemukan bahwa dua dosis vaksin juga
memberikan perlindungan luar biasa terhadap rawat inap dari varian Delta.
Tetapi: Varian Delta tampaknya menimbulkan risiko yang lebih besar
bagi orang-orang yang hanya menerima satu dosis. Menurut Public Health England,
satu dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer mengurangi risiko seseorang terkena
gejala Covid-19 sebesar 33 persen, dibandingkan dengan 50 persen untuk varian
Alpha.
Dosis tunggal AstraZeneca menunjukkan penurunan perlindungan
terhadap rawat inap. (Tidak ada perbedaan besar dengan Pfizer.)
Bukti awal juga menunjukkan bahwa dua vaksin China, Sinovac dan
Sinopharm, mungkin kurang efektif melawan Delta. Vaksin-vaksin tersebut
digunakan di lebih dari 90 negara, termasuk Seychelles, Chili, Bahrain, Mongolia
dan Indonesia, yang semuanya telah melampaui tingkat vaksinasi AS. Keempatnya
masuk dalam 10 besar negara dengan wabah Covid terparah baru-baru ini pekan lalu.
“Jika vaksinnya cukup bagus, kita seharusnya tidak melihat pola ini,” kata Jin
Dongyan, ahli virus di Universitas Hong Kong.
lalu bagaimana cara menghadapi virus corona varian delta (E484K) diindonesia ini. Tentu saja kita harus lebih menjaga kesehatan tubuh dan menuruti protocol kesehatan yang telah disahkan oleh kementrian kesehatan republic Indonesia. Selalu memakai masker dimanapun, terlebih untuk saat ini diharuskan memakai masker yang lebih tebal, dan tidak luput juga menghindari keramaian karena virus dengan mudah menular lewat keramain sekitar, dan juga jangan lupa membawa handsanitizer kemanapun serta mencuci tangan dengan benar. Usahakan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan penting, mari saling menjaga kesehatan bersama untuk mengurangi banyak korban jiwa akibat virus varian baru ini.