Karya Dafa Wahyu Kuncoro Adi
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Berdasarkan data ilmiah terakhir, penularan utama
virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah memang antarmanusia, yaitu bila ada
kontak dekat biasanya sekitar 1 meter antara orang yang sudah terinfeksi virus
dan orang sehat di sekitarnya. Kemungkinan penularan akan tergantung dari
jumlah virus hidup yang dikeluarkan pasien, bagaimana dekat dan lamanya kontak
yang terjadi, dan juga situasi lingkungan yang ada. Virus dapat menular ketika
batuk, bersin, dan pada beberapa kesempatan ketika bernyanyi, bernapas keras dan bahkan
berbicara. Semua inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa kita harus memakai
masker dan menjaga jarak.
Tentang penularan melalui permukaan benda-benda yang
tercemar, maka sebenarnya bukti ilmiahnya tidaklah sekuat penularan langsung
antarmanusia. Tetapi memang ada berbagai laporan ilmiah yang menunjukkan
kemungkinan penularan lewat kontaminasi alat makan, meja kursi, stetoskop,
thermometer, dll., karena itulah kita harus sering-sering mencuci tangan. Hal
yang banyak dibahas juga adalah kemungkinan penularan melalui aerosol di dalam
ruangan. Sejauh ini, yang dibahas adalah kemungkinan keluarnya aerosol akibat
tindakan medis di dalam ruangan fasilitas kesehatan. Untuk di luar klinik dan
rumah sakit, pernah dilakukan penelitian tentang kemungkinan aerosol COVID-19
yang ada di dalam ruangan tertutup, penuh orang dan tidak ada ventilasi yang
baik. Beberapa ruangan yang sudah diteliti antara lain restoran, tempat latihan
paduan suara, ruang kebugaran, klub malam, kantor tempat kerja dan juga tempat
ibadah. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan bukti ilmiah lebih
mendalam tentang hal ini.
Adapun di Indonesia saat ini terdapat varian virus
baru yaitu bernama virus Delta. Penelitian telah menunjukkan varian ini bahkan
lebih menular daripada varian lainnya. Bahkan varian ini disebut bisa menular
hanya dalam beberapa detik. Pejabat WHO juga mengatakan ada laporan bahwa varian
Delta menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut. Selama pandemi, ahli di
seluruh dunia telah memperingatkan bahwa gejala utama COVID-19 adalah demam,
batuk terus-menerus, dan kehilangan rasa atau penciuman dengan beberapa variasi
dan tambahan lainnya. Daftar gejala terbaru CDC, termasuk kelelahan, nyeri otot
atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual
atau muntah, dan diare sebagai kemungkinan gejala infeksi. Sementara itu
gangguan pendengaran, gangguan lambung yang parah, dan pembekuan darah yang
mengarah ke gangren, gejala yang biasanya tidak terlihat pada pasien Covid,
telah dikaitkan oleh dokter di India dengan varian Delta.