Serambiupdate.com Tercatat sebanyak 388 peserta mendaftar Orange Tulis Scholarship (OTS) 2021. 37 peserta di antaranya dinyatakan lulus dan berhak mendapat beasiswa studi di Belanda dari Nuffic Neso Indonesia.
"Meningkat sebanyak 13.5
persen jika dibandingkan dengan total aplikasi yang masuk tahun lalu yaitu 342
pendaftar," demikian disampaikan dalam siaran pers Nuffic Neso Indonesia,
dikutip Senin, 2 Agustus 2021.
Pada tahun ini, terdapat 77 beasiswa yang memungkinkan untuk studi di
22 institusi di Belanda dengan total nilai beasiswa sebesar 543,114 Euro. Dari
388 pendaftar beasiswa OTS, sebanyak 94 persen mendaftar untuk program master
(S2) dan 6 persen mendaftar untuk program bachelor (S1).
Beasiswa yang didapatkan per
individu tergantung dari skema yang ditawarkan masing-masing oleh institusi
pendidikan tinggi di Belanda. Seperti potongan biaya kuliah yang beragam antara
30 persen- 100 persen, pemberian bantuan tunjangan biaya hidup, bantuan biaya
pengurusan visa, dan asuransi kesehatan selama studi. Total beasiswa yang
diberikan untuk tahun akademik 2021 – 2022 senilai EUR. 265,790.
Program studi yang paling banyak
dipilih adalah Business Administration, Law, Environmental Resource Management,
Development Studies dan Digital Business. Universitas tujuan favorit antara
lain Vrije Universiteit of Amsterdam, University of Twente, Tilburg University,
Maastricht University, dan Radboud University.
Orange Tulip Scholarship (OTS)
adalah beasiswa parsial yang bertujuan untuk meningkatkan kesempatan studi di
Belanda bagi para pelajar unggul Indonesia yang berminat untuk melanjutkan
program studi sarjana (bachelor degree) dan pasca sarjana (master degree).
Beasiswa OTS pertama kali
diluncurkan oleh Nuffic Neso Indonesia pada 2012, berkat adanya kerjasama yang
baik antara Nuffic Neso dengan institusi pendidikan tinggi Belanda. Jumlah
beasiswa yang ditawarkan meningkat setiap tahunnya.
Informasi mengenai jenis beasiswa
(skema OTS) dapat diakses melalui
https://www.studyinholland.nl/finances/orange-tulip-scholarship-programme/ots-indonesia