Serambiupdate.com Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM menyampaikan bahwa potensi keragaman energi baru terbarukan (EBT) bisa menjadi sumber energi masa depan di Indonesia.
Program pengembangan EBT ini
semestinya juga sejalan dengan kemajuan pendidikan sehingga mampu memberikan
kesejahteraan masyarakat.
Dadan menjelaskan pada acara
EdEnergy: Building a Comprehensive a Talent Pipeline in a Renewable Energy
Sector through Education secara virtual dikutip dari laman resmi esdm, Senin
(16/08/2021), “Pendidikan dan EBT adalah dua hal yang strategis. Kalau kita
gabungkan dari dua hal yang baik ini, maka kesejahteraan akan lebih dekat.”
Dadan juga menyampaikan, dukungan
dari semua aspek termasuk pendidikan EBT kepada generasi muda akan sangat
membantu memperkenalkan energi bersih baik secara praktis maupun teoritis serta
menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni.
“Ini akan menjadi modal utama
kita. Indonesia punya semua potensi EBT. Surya jelas ada, panas bumi juga
stabil, ada air laut, angin, maupun bioenergi juga besar. Ini memerlukan
pengelolaan yang baik, tidak hanya pemahaman saja. Sehingga menjadi masa depan
(energi) bersama untuk Indonesia,” kata Dadan.
Dadan mengakui, pengembangan
energi di Indonesia masih dominan bertumpu pada sumber energi fosil. Terutama
sumber cadangan batubara yang punya potensi cukup besar. “Ke depan, ini tidak
bisa lagi dengan pola pemanfaatan energi yang sekarang. Ini lantaran energi
fosil punya pengaruh kuat dalam menghasilkan karbondioksida yang berdampak pada
perubahan iklim,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama,
praktisi pendidikan sekaligus wirausahawan Gita Wirjawan menyampaikan bahwa
pembangunan pendidikan yang berkualitas akan mampu menjawab berbagai
permasalahan, tak terkecuali sektor energi.
“Pendidikan berkualitas khususnya
empirical science akan mampu memahami dan menyikapi isu-isu jangka pendek,
menengah, dan panjang” jelas Gita yang juga pernah menjabat sebagai Kepala
Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Menteri Perdagangan pada periode Kabinet
Indonesia Maju.
Pijakan lain dalam mengakselerasi
pemanfaatan EBT selain pendidik dan pengambil kebijakan pubik adalah
industrialis. “Perusahaan- perusahaan mobil listrik di Amerika dan Tiongkok
sudah menginisiasikan paradigma baru, bahwa produk yang mereka hasilkan tidak
hanya lebih efisien dan keren (kualitas), tapi juga long lasting,” tutup Gita.