Serambiupdate.com Geliat filantropi dikala pandemi seperti sekarang sangat terasa, baik orang tua, anak muda, bahkan anak-anak pun punya semangat yang besar dalam membantu sesama. Generasi milenial adalah generasi yang membawa perubahan di dunia filantropi. Generasi milenial lebih aktif, menguasai teknologi, dan cenderung mendukung program yang berasal dari lembaga yang amanah (terpercaya) tidak hanya mengikuti tradisi.
Filantropi
adalah perilaku yang penuh cinta kasih dan kemanusiaan. Saat pandemi seperti sekarang, masyarakat khususnya kalangan milenial diharapkan
mampu meningkatkan sisi spiritualitas dan solidaritas. Adanya filantropi bahkan
dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan masyarakat di tengah
pandemi Covid-19.
Dalam rangka menyikapi kondisi tersebut maka tim PKM
Perbankan Syariah, Fakultas Agama Islam (FAI) Uhamka bersama LPPM melakukan Pelatihan
Manajemen Filantropi Islam Berbasis Digital dan Generasi Milenial Pada
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah melalui virtual. (05/05)
Kegiatan pelatihan yang diikuti oleh 58 orang dari
kalangan mahasiswa Muhammadiyah dan umum diketuai oleh Rahmat Dahlan MSi dan
anggota Mitra Sami Gultom MEI.
Pelatihan tersebut diharapkan
kegiatan pengabdian ini akan melahirkan
gerakan filantropi Islam yang efektif,
berkeadilan sosial, berkelanjutan (transformative), inklusif dan
nondiskriminatif. Sekaligus semakin banyak generasi milenial
yang lebih paham dan akan bersinergi bersama dengan berbagi pihak khususnya
kampus Uhamka dalam program-programnya, sehingga mampu mewujudkan gerakan
filantropi yang berkeadilan sosial di masyarakat secara lebih luas. Kemudian dibuka sesi
tanya jawab sekaligus sharing, diskusi dan berbagi pengalaman.
Rahmat Dahlan MSi selaku dosen FAI Uhamka sekaligus ketua pelaksana menuturkan, “tujuan adanya kegiatan pengabdian ini bukan saja sharing agar masyarakat paham tentang filantropi terutama bagi generasi milenial, tapi juga agar masyarakat sadar bahwa yang selama ini banyak dilakukan adalah kedermawanan jangka pendek (charity) yang relief. Sedangkan filantropi yang untuk jangka panjang menyelesaikan akar masalah sosial dan kemiskinan, itu belum banyak dilakukan," tuturnya dalam keterangan rilis.