Karya Arieviel Rizqi Syahputra
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Gaptek yang berarti “ gagap teknologi “ adalah istilah seseorang yang awam akan teknologi di era modern yang dimana kita bergantung pada teknologi tersebut. Gaptek biasanya dialami oleh seseorang yang kelahiran tahun 80an. Sudah seharusnya kita generasi muda untuk membimbing sesorang yang gaptek untuk memahami teknologi era modern.
Pada masa pandemi yang melanda dunia telah mengubah sistem kehidupan manusia dalam segala bidang kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Adanya kebijakan Stay At Home, mengharuskan kita untuk learn from home , atau bisa disebut pembelajaran jarak jauh(PJJ) dan menuntut semua lembaga pendidikan untuk mengembangkan inovasi pendidikan di masa pandemi ini.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) aalalah pendidikan yang berbasis pengajar dan peserta didik berada di lokasi yang berbeda sehingga memerlukan sistem telekomunikasi yang baik yang menghubungkan keduanya. Pembelajaran elektronik (E-Learning), atau pembelajaran daring (Online) merupakan dari pendidikan jarak jauh yang mengandalkan teknologi telekomunikasi dengan internet.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi pilihan utama dalam masa pandemi seperti ini dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik. Daring, luring (Online) adalah cara para tenaga pendidik melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penguasaan IT dan adaptasi para tenaga pendidik dalam menyampaikan materi yang berbeda dari yang biasanya, dan sebuah tantangan tersendiri untuk para tenaga pendidik. Penguasaan teknologi dalam menggunakan laptop, whatsapp, zoom mettimg dan berbagai jenis media online lain nya.
Tenaga pendidik sebagai aktor utama dalam pembelajaran, harus mengemas pembelajaran jarak jauh agar dapat diakses oleh seluruh pesera didik. Tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan masih banyak ditemukan guru yang belum menguasai Ilmu Teknologi (IT) bisa di sebut Gaptek, seperti menggunakan laptop atau mengajar melalui daring (internet). Akibat kurangnya pemahaman terhadap IT, terpaksa guru hanya memberi buku untuk dibaca, memberikan tugas untuk dikerjakan yang penting anak-anak tetap belajar dari rumah dan tidak menganggur. Akibatnya dalam jangka panjang peserta didik mengalami kejenuhan belajar, mengesankan. Tidak dapat dibayangkan bagaimana kondisi generasi pada masa pandemi ini, akan terjadi penurunan prestasi belajar pada peserta didik.