Karya Qiara Zahra Namyra
Mahasiswa D3 Perpajakan FEB Uhamka
Assalamu’alaikum, saya akan memberikan opini saya mengenai pendidikan yang selama ini menjadi salah satu masalah yang harus dihadapi oleh indonesia. Dimulai dari sistem pendidikan sampai kepada pihak penyelenggaranya. Dari judul yang saya telah usungkan adalah keminoritasan, dengan alasan karna menurut saya masih banyak anak-anak di Indonesia yang membutuhkan pendidikan dan banyak dari penduduk belum merasakannya pendidikan. Menurut saya sistem pendidikan di Indonesia haruslah segera dibenahi dengan cepat. Dalam menjalankan sebuah negara yang maju diperlukan pula konstribusi dari dalam seperti pihak penyelenggara. Pendidikan saat ini sangatlah miris, banyak daerah di Indonesia belum merasakan seperti apa mereka bersekolah dengan layak, bagaimana diajarkan oleh tenaga kerja yang baik dan terampil serta seperti apa bentuk fasilitas sekolah yang memadai.
Banyak sekali pr yang harus segera diselesaikan oleh Indonesia mengenai sistem pendidikan. Karna menurut saya dari awal itu sistem pendidikan Indonesia sudah sangat salah, karna sistem di negeri ini hanya memetingkan kepada pencapaian terbesar Indonesia akan nilai. Semuanya karna agar mencapai nilai yang tinggi, sehingga minat dan bakat anak tergeser posisinya. Padahal minat dan bakat memiliki peran penting dalam kehidupan daripada pencapaian sebuah nilai. Nilai tinggi tidak bisa menjamin seseorang tersebut akan sukses, karna banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapat nilai tinggi.
Masalah berikutnya adalah materi atau pelajaran yang diajarkan disekolah tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan. Banyak sekali hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan kita, seperti bagaimana cara membangun kepercayaan diri, padahal banyak sekali orang yang memiliki bakat namun hanya segelintir orang yang mengetahui karna kurangnya kepercayaan serta dukungan dari lingkungan sekitarnya. Begitu pun sebaliknya, banyak orang yang ga memiliki bakat tapi mereka bisa sukses ya karna mereka mempunyai kepercayaan diri yang besar. Hal penting lainnya seperti public speaking yang benar, atau cara mengatur keuangan atau kepemimpinan.
Saat masa sekolah juga kita dituntut untuk menguasai seluruh mata pelajaran, terus pertanyaan saya hanya satu, kenapa semua itu diajarkan? Hal inilah yang dapat memunculkan permasalahan bahwa sekolah membunuh krativitas muridnya. Semua murid dipaksa harus mempelajari hal yang sama, dengan latar belakang yang berbeda harus mencapai standar yang sama untuk lulus, contohnya UN. Dimasa pandemic seperti ini lebih parah lagi karna dengan metode belajar jarak jauh ini sangat menurunkan minat anak pada belajar. Dibutuhkan pula metode unik bagi setiap pengajar agar murid menjadi semangat dalam belajar. Namun banyak juga yang mengeluhkan suatu bentuk fasilitas yang diberikan oleh kemendikbud, yaitu kuota pelajar yang mana meurut saya tidak terlalu berdampak banyak, karna pada akhirnya murid pun harus membeli kuota lagi. Menurut saya fasilitas seperti ini sungguh membingungkan. Kuota dari pemerintah tidak terpakai banyak.
Ada kesenjangan antara apa yang kita pelajari dengan apa yang dibutuhkan dunia saat ini. Dan bisa dibilang apa yang kita pelajari disekolah itu tak terpakai sama dunia industri saat ini. Makanya dibutuhkan sekali evaluasi dan perlu perubahan sistem pendidikan yang ada saat ini. Bisa dikatakab jika kurikulum yang sekarang belum tepat untuk bisa membentuk siswanya dalam menjalani kehidupan sekarang. Dan pengajaran dari guru-guru sekarang belum tepat. Masih banyak yang cuek terhadap muridnya, ya lepas tanggung jawab. Seperti yang penting udah dijelasin, mau muridnya ngerti gak ngerti y aitu urusan mereka. Walaupun seperti itu tapi tetap saja seorang guru tak bisa lepas dari tanggung jawabnya seperti itu. Tapi saya juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan kurikulum dan guru di sekolah juga. Jadi menurut saya Indonesia perlu sekali dibenahi sistem pendidikannya agar negara ini bisa seperti negara yang lain.
