Serambiupdate.com Dr Rose Mini Agoes Salim, Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) mengatakan, orang tua harus lebih memberi perhatian terkait penggunaan gawai pada anak selama menjalankan pembelajaran jarak jauh atau belajar dari rumah. Ia mengingatkan agar penggunaan gawai disesuaikan dengan kebutuhan.
"Sekarang belajar di rumah
banyak menggunakan konten internet, maka penggunaan gawai hendaknya sesuai dengan
kebutuhan saja," kata dia.
Mini juga menyarankan agar orang
tua tetap memberikan pendampingan ketika anaknya belajar lewat gawai. Sebab,
jika ditinggal begitu saja, ada risiko penyalahgunaan gawai.
Di samping pengawasan, Mini
menganjurkan agar kesehatan mata anak pun diperhatikan dalam kaitannya dengan
penggunaan gawai. Sebaiknya, ponsel atau tablet yang dipakai untuk mengakses
konten pelajaran dihubungkan ke laptop atau komputer agar lebih jelas.
"Jika menggunakan gawai
ukuran layarnya lebih kecil," kata Mini.
Orang tua dan anak
pun perlu membuat kesepakatan mengenai durasi penggunaannya gawai serta
peruntukannya. Dengan begitu, anak tetap disiplin memakai gawai.
Selanjutnya, terkait dengan materi pembelajaran yang
diberikan guru saat belajar dari rumah, Mini mengatakan hal itu tidak semestinya
menjadi beban bagi anak ataupun orang tua. Ia merekomendasikan agar materinya
sudah diringkas atau tidak banyak. Penggunaan aplikasi konferensi video pun
sebaiknya tidak dilakukan setiap hari.
"Kelihatan menjadi beban
karena anak harus membuatnya sendiri. Kebetulan dia kadang-kadang bertanya ke
orang tua, tapi tiap kali anak bertanya tiap kali itu juga orang tua marah.
Akibatnya ini jadi beban," katanya.
Padahal, jika kegiatan
pembelajaran jarak jauh tersebut dilakukan sesuai stimulasi dari guru yang telah
disusun untuk mengasah kemampuan anak, sebenarnya tinggal menjalaninya saja.
Menurut Mini, untuk anak yang usianya sudah besar kemungkinan bisa diberi
kesempatan untuk mencobanya sendiri, sementara untuk yang masih kecil bisa
dibimbing atau dibantu, terutama saat perlu menyambungkan ke konten internet,
misalnya Zoom dengan gurunya.
Rose mengatakan, "Intinya semua bisa
melakukan itu tanpa merepotkan orang tua. Tapi kadang orang tua yang
menciptakan standar ganda, yakni tidak boleh salah sehingga anak disuruh ulang
saat salah."
Standar yang dipatok orang tua,
menurut Mini, terkadang menjadi pemicu stres pada anak. Sisi psikologis bisa
terpengaruh saat belajar di rumah. (TS)