Notification

×

Iklan

Iklan

Kepala Pusat Neurosains Uhamka: Inovasi Medis Mendeteksi Tumor Otak

18 Agustus 2021 | Rabu, Agustus 18, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-18T18:15:22Z


Serambiupdate.com Untuk mengetahui apa yang terjadi di otak manusia, beragam instrumen pencitraan otak bisa menjadi pilihan bagi para klinisi. Permasalahannya pilihan-pilihan yang tersedia sangatlah terbatas dan berbiaya cukup mahal. Selain itu, instrumen pencitraan otak khususnya yang bisa mendeteksi tumor otak belum tersebar secara menyeluruh di tempat-tempat layanan kesehatan.

 

Hal ini dibahas selengkapnya oleh Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada sesi Talk Series.

 

Menurut dr Edmi selaku Kepala Pusat Neurosains Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka, berbagai permasalahan yang ditemui di lapangan mendorong terciptanya inovasi teknologi medis yang mampu mendeteksi tumor otak dengan kelebihan teknologi berupa non-invasive atau tidak melukai otak dan kepala manusia, real-time dalam artian cepat mengolah data, dan mobile dalam artian memungkinkan instrumen tersebut berpindah tempat secara praktis dan pasien pun tidak harus dalam kondisi berdiam diri. "Akan tetapi, sekalipun tiga kelebihan tersebut terpenuhi, keterjangkauan biaya pemeriksaan pun wajib kita pertimbangkan,” tuturnya.

 

Ia mengungkapkan, sebelumnya kita telah cukup mengenal satu inovasi teknologi medis yang diciptakan oleh Dr Warsito yang merupakan CEO CTECH Labs Edwar Technology, yang dinamakan Brain ECVT (Electrical Capacitance Volume Tomography), yang salah satu kemampuannya adalah mendeteksi gangguan di otak manusia. “Hanya saja, hasil pencitraan otak tersebut masih sangat sulit untuk diinterpretasi secara visual oleh para klinisi. Karenanya, diperlukan satu formula baru guna mengatasi tantangan tersebut," lanjut dosen Uhamka tersebut.

 

Dengan dukungan riset yang ikut didanai oleh BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) melalui Program Pengembangan Teknologi Industri, akhirnya formula yang dinamakan sebagai Avarage Substraction Method tersebut berhasil dioptimalkan sehingga tumor otak yang diidap seseorang bisa dideteksi secara cepat dan murah. Penelitian yang dilakukan melalui kerjasama CTECH Labs Edwar Technology dan Pusat Neurosains Uhamka ini berhasil dipublikasikan dalam International Journal of Technology pada Tahun 2021.

 

“Tentu saja, dengan pendeteksian secara dini, diharapakan tidak tertunda pula penaganannya sebelum munculnya penyulit. Jika demikian, peluang untuk sembuh pun akan semakin tinggi pula.” tutup akademisi yang sehari-harinya berkantor di Kampus Gandaria Uhamka mengembangkan berbagai inovasi di bidang neurosains.

=