Notification

×

Iklan

Iklan

Relawan River Warrior Lakukan Pembersihan Sampah di Pantai Timur Surabaya

23 Agustus 2021 | Senin, Agustus 23, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-23T04:37:52Z


Serambiupdate.com 
Tingginya frekuensi pembuangan sampah plastik di sungai oleh masyarakat, membuat timbunan sampah itu menumpuk ketika hanyut di kawasan pesisir. Berawal dari permasalahan tersebut, para mahasiswa yang menjadi 'river warrior' atau pejuang kebersihan sungai dari beberapa perguruan tinggi (PT) di Surabaya pun tergerak untuk melakukan aksi sosial.

 

 

Bersama dengan Ecological Observation & Wetlands Conservation (Ecoton Foundation), para mahasiswa di Surabaya melakukan pembebasan sampah plastik di pohon-pohon mangrove di Pantai Timur Surabaya, Minggu (22/8/2021).

 

 

Kegiatan tersebut dilakukan untuk membersihkan sampah plastik yang dibuang di sungai yang berakhir di pantai. Mahasiswa itu berasal dari Mahasiswa Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), komunitas Mahasiswa Jurusan kelautan dan Perikanan Universitas Airlangga, juga anggota Komunitas Lingkungan Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UINMA) Malang dan beberapa mahasiswa Perguruan tinggi di Surabaya.

 

 

"Pohon-pohon mangrove di pesisir akan mati jika tidak dibebaskan dari sampah-sampah plastik yang melilit dahan dan akarnya. Kami ingin berkontribusi membersihkan sampah plastik yang dibuang di sungai dan berakhir di Pantai," ungkap Laili Nurdiyanah, seorang Mahasiswi UINMA, bersama 50 orang relawan Sungai Nusantara.

 


Mahasiswi Semester 7 Jurusan Biologi UINSA, Indah Kurnia Sari juga turut menyampaikan, aksi pembebasan mangrove itu dilakukan dari sampah plastik di Pantai Wonorejo muara Kali Wonokromo. Kegiatan tersebut untuk mengurangi sampah plastik di laut.

 

 

"Setiap tahun penduduk Indonesia menyumbang 2,6 juta ton sampah plastik yang mencemari laut dan itu berasal dari sungai-sungai. Total sampah plastik yang terbuang ke laut 3,2 ton, membuat Indonesia menjadi penyumbang pencemaran plastik terbesar kedua di dunia," tutur Indah. 


 

Lebih lanjut Indah merasa prihatin dengan banyaknya sampah plastik yang ditemukan di sepanjang Pantai Wonorejo. "Siapa lagi yang akan peduli terhadap kebersihan lingkungan. Ini bentuk perjuangan zaman sekarang," katanya. TS

=