Serambiupdate.com Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka adakan kerjasama dengan Mariano Marcos State University Fhilipina dengan melakukan kerjasama pertukaran dosen dan mahasiswa untuk mendorong dosen dan mahasiswa menjadi warga global yang berkualitas.
Kerjasama dilakukan melalui program pertukaran dosen dan mahasiswa antara jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Uhamka dengan BA Communication Program, Department of Language and Literature, Mariano Marcos State University, Philipina.
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I Uhamka Prof Dr Abd Rahman Ghani, Dekan Fisip Uhamka Dra Telys Corliana, jajaran dosen, 3 dosen pertukaran dan 32 mahasiswa peserta program pertukaran. Sedangkan dari Mariano Marcos State University hadir Prof. Jeanette Dials, Chief of International Faculty and Student Mobility, Dr Marivic M. Marimbuyuguen, Dean of College of Arts and Sciences, jajaran dosen dan 37 mahasiswa pertukaran yang akan berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Uhamka.
Mahasiswa Uhamka akan menjadi bagian dari Mariano Marcos State University selama 1 semester, menjalani perkuliahan yang diampu oleh dosen dari MMSU dan sebaliknya. Adapun mata kuliah program pertukaran ada Introduction to Journalism, karena Indonesia dan Philipina merupakan 2 negara bertetangga yang memiliki berbagai keunikan dalam dunia jurnalistik meskipun secara umum memiliki berbagai persamaan budaya.
Prof. Dr Abd Rahman Gani menyampaikan bahwa program pertukaran ini akan sangat berguna untuk masa depan mahasiswa. Sementara Dr Marivic Marimbuyuguen dalam sambutannya juga menyatakan bahwa program ini akan membentuk pengertian akan berbagai budaya dunia dan dapat memperkuat hubungan antar kedua Negara dalam bidanga akademik dan jurnalistik.
Dita Salsabila sebagai salah satu peserta pertukaran mahasiswa ini menyatakan bahwa ia merasa senang mengikuti program pertukaran ini. Ia merasa program ini adalah kesempatan yang belum tentu akan datang lagi, sehingga ia akan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Tantangan terbesar dunia jurnalistik saat ini adalah berkembangnya hoaks dan disinformasi yang tidak terkendali karena perkembangan teknologi yang tidak diikuti dengan perkembangan pemahaman yang baik. Oleh karenanya program ini diharapkan untuk meningkatkan kemampuan literasi media antara kedua bangsa untuk menjadikan media sebagai saluran yang ramah untuk informasi yang berguna untuk kehidupan.
Program pertukaran dosen dan mahasiswa ini juga mendukung program Kampus Merdeka Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan Indonesia Nadiem Makarim, dan akan mendorong terbentuknya pengertian bersama antar berbagai bangsa untuk menjadi warga dunia yang berkualitas dan mampu bersaing ditengah persaingan global yang terus menghapus batas-batas geografis dan Negara.