Serambiupdate.com Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), turut berpartisipasi menjadi bagian dari akselerasi vaksinasi bagi para mahasiswa dan pelajar. Kontribusi ini diharapkan bisa mempercepat penerapan perkuliahan secara offline atau tatap muka.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur
(Pemprov Jatim) menyediakan 5000 dosis vaksin di Umsida. Yang diperuntukkan
bagi Keluarga Besar Umsida dan masyarakat sekitar kampus.
Hidayatullah, Rektor Umsida menyampaikan
ia berharap dengan melakukan vaksinasi, pandemi Covid-19 ini cepat terkendali.
Sehingga seluruh Dosen dan mahasiswa dalam keadaan kondusif untuk memulai
kuliah offline.
"Kita berencata tahun
akademik 2021-2022, itu bisa memanfaatkan perkuliahan secara hybrid
learning," ujarnya, Selasa (10/8/2021).
Hidayatullah juga menyampaikan
berdasarkan evaluasi perkuliahan secara daring atau online selama 1,5 tahun
ini, dinilainya kurang efektif. Terlebih bagi mahasiawa dengan mata kuliah praktikum.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah
Indar Parawansa juga turut meninjau proses vaksinasi di Umsida. Khofifah
berterimakasih atas keterlibatan Umsida dalam rangka membantu percepatan
vaksinasi.
"Ada strong partnership diantara seluruh ikhtiar kita untuk membangun
kehidupan yang sehat, masyarakat bisa terlindungi dari kemungkinan terpapar
Covid-19," tutur Indar.
Distribusi vaksin yang diterapkan
Pemprov Jatim adalah FIFO system, First In First Out. Apabila vaksin dikirim,
maka langsung vaksin itu disistribusikan ke Kabupaten Kota, dan secepatnya
diberikan kepada masyarakat.
"Kalau sekarang ada 5000
dosis, saya rasa hari ini kita bisa nambah 5000 dosis lagi Pak Rektor. Supaya
percepatan bisa kita lakukan," imbuhnya.
Khofifah berpesan kepada Bupati
Walikota tiga wilayah aglomerasi, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, sehingga
ketiga daerah ini dimintanya bersama sama mempercepat vaksinasi.
"Tidak bisa, kalau vaksinasi
di Surabaya sudah melampaui 70 persen, lalu Sidoarjo tidak digenjot gak bisa,
ini harus jadi satu. Pendekatannya pendekatan aglomerasi," tandasnya.
Khofifah melanjutkan, elemen-elemen
yang menjadi penguat percepatan vaksinasi, sangat dibutuhkan. Diantaranya
adalah TNI, Polri, Perguruan Tinggi, dan Pondok Pesantren. (TS)