Serambiupdate.com Semasa hidupnya, Rasulullah SAW telah mencontohkan etos kerja dalam Islam untuk umatnya. Nabi SAW menjadikan kerja bukan sebagai ajang untuk menumpuk kekayaan, namun sebagai bentuk aktualisasi keimanan dan ketakwaan dalam rangka meraih ridho Allah SWT.
Dikisahkan dalam suatu hadits,
Rasulullah SAW pernah berjumpa dengan Sa'ad bin Mu'adz Al-Anshari. Pada saat itu
Rasul melihat tangan Sa'ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti
terpanggang matahari.
"Kenapa tanganmu?"
tanya Rasul kepada Sa'ad.
"Wahai Rasulullah,"
jawab Sa'ad, "Tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan
cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku,"
Seketika itu beliau mengambil
tangan Sa'ad dan menciumnya seraya berkata, "Inilah tangan yang tidak akan
pernah disentuh api neraka,"
Kisah lainnya datang dari kisah
yang dinukil dari salah satu hadits Rasulullah. Diceritakan ada seseorang yang
berjalan melalui tempat Rasulullah SAW. Orang tersebut sedang bekerja dengan
sangat giat dan tangkas. Para sahabat kemudian bertanya,
"Wahai Rasulullah, andaikata
bekerja semacam orang itu dapat digolongkan jihad fi sabilillah, maka alangkah
baiknya."
Mendengar hal itu Rasul pun
menjawab, "Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih
kecil, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang
tuanya yang sudah lanjut usia, itu adalah fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk
kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, itu juga fi
sabilillah." (HR At Thabrani).
Berdasarkan kisah di atas,
Rasulullah SAW menganggap pekerjaan merupakan bentuk perbuatan mulia dan
termasuk bagian dari jihad. Apabila suatu pekerjaan dilakukan dengan benar dan
tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.
IPB selanjutnya menjelaskan kunci etos kerja Rasulullah SAW. Berikut poin yang harus jadi perhatian:
- Selalu bekerja dengan cara terbaik, profesional, dan tidak asal-asalan
- Melakukan pekerjaan dengan manajemen yang baik, perencanaan yang jelas, pentahapan aksi, dan adanya penetapan skala prioritas
- Tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan sekecil apapun
- Sosok yang visioner, sehingga segala aktivitasnya benar-benar terarah dan terfokus
- Bekerja secara tuntas, berkualitas, dan tidak menangguhkan jadwal
- Bekerja secara berjamaah dengan mempersiapkan dan membentuk tim solid yang percaya pada cita-cita bersama
- Pribadi yang sangat menghargai waktu. Tidak berlalu sedetik pun waktu kecuali menjadi nilai tambah bagi diri dan umatnya.
Demikian penjelasan mengenai etos
kerja dalam Islam seperti yang dicontohkan Rasulullah. Semoga bermanfaat ya.