Karya herdi faturrohman
Mahasiswa S1 Pendidikan B.Indonesia FKIP Uhamka
Kita tahu bahwa di masa pandemi sekarang ini memberikan pengaruh atau dampak yang besar terhadap kehidupan kita, terlebih lagi tidak sedikit orang yang terkena dampak dari covid-19 ini, bukan hanya pegawai, pekerja atau kariawan yang terkena dampak covid-19 seperti merekan terkena PHK dari pihak perusahaan nya dan lain sebaginya, banyak sekali orang yang kehilanga pekerjaannya, terlebih lagi banyak orang tua yang mengeluh dengan biaya sekolah atu UKT yang terus berlanjut dan tidak ada keringanan, kita tahu bahwa pekerjaan dan keuangan sangat di butuhkan di masa pandemi ini, tidak lepas dari itu covid ini memberikan pengarus turunnya kreatifitas pendidik dan motivasi peserta didik. Namun yang akan saya highlight adalah tentang keluh-kesah peserta didik dan mahasiswa belajar di masa pandemi dan sulitnya membayar UKT.
Pembelajaran secara daring adalah hal baru bagi siswa maupun guru, selain dari harga kuota yang cukup mahal Pembelajaran daring juga memaksa murid untuk lebih bisa mandiri dalam proses belajar. Pembelajaran daring juga banyak mengalami kendala, mulai dari kepemilikan (gadget), sinyal Internet, kesiapan materi, waktu dan fokus belajar saat di rumah tanpa ada pengawasan langsung dari guru. Terlebih lagi yang kita tahu bahwa di Indonesia masih banyak wilayah yang susah sinya itu menjadi tantangan baru untuk guru dan murid.
Kuota internet menjadi sesuatu yang penting bagi pelajar dalam melakukan pembelajaran daring. Orang tua harus memiliki anggaran tersendiri untuk membeli kuota karena harganya yang tidak murah. Dengan keadaan ekonomi yang sedang tidak stabil, para orang tua mengalami kesulitan untuk menambah biaya anaknya membeli kuota. Terlebih lagi Hanya sebagian kampus yang memberikan subsidi pulsa kepada kelompok mahasiswa.
Pemerintah telah memberikan bantuan sembako maupun uang untuk korban terdampak covid19 untuk keperluan pokok yang juga bisa digunakan untuk membeli kuota internet, hanya saja belum meratanya bantuan tersebut membuat para orang tua masih merasa resah. Belum lagi pembayaran uang sekolah atau kuliah yang terus berlanjut. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan pembayaran uang kuliah tetap dengan “nominal aslinya” sedangkan peserta didik tidak memakai fasilitas sekolah maupun kampus. Saya berharap pemerintah dan pihak kampus atau sekolah bisa memberikan jalan keluar yang terbaik dari masa kritis ini. Semoga kita kedepannya lebih baik lagi dan bisa melewati masa pandemi ini.