Ia juga menyampaikan tingkat
kerusakan 468 ruang kelas tersebut bervariasi. Namun, sebagai langkah
antisipasi agar tidak lagi terjadi ruang kelas roboh maka renovasi sekolah ini
menjadi prioritas perbaikan pada 2022.
"Kita akui tahun ini ada
'refocusing' anggaran. Jadi terbatas anggaran untuk perbaikan. Tapi ke depan
mudah-mudahan ada perbaikan. Itu sudah diprioritaskan," katanya.
Asep mengimbau para kepala
sekolah yang di sekolahnya terdapat ruang kelas rusak, agar tidak digunakan
lagi tempat itu untuk kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut harus dilakukan
untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Karena kita akui banyak
bangunan yang sudah cukup tua. Hingga perlu renovasi. Supaya tidak
membahayakan, lebih baik jangan digunakan terlebih dahulu," katanya.
Ia menyampaikan setiap tahun,
melalui Dinas PUPR Karawang, ada ruang kelas yang diperbaiki di daerah itu.
Untuk kasus ambruknya ruang kelas SDN Bayur Kidul I beberapa waktu lalu,
sebenarnya ruangan itu sudah masuk dalam rencana perbaikan.