Serambiupdate.com Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk mempelajari dan mengamati secara langsung bagaimana proses kegiatan pembelajaran di sekolah melalui observasi dan wawancara. 5 mahasiswa dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka yaitu Icha Pramadhanti, Alfiani Dinda Nurazizah, Hanifah Nur’Aini, Nida Uswatun Hasanah, Salsabila Fitri Widyaningrum, melaksanakan PLP 1 di MTs Nur El-Ghazy Tambun Selatan yang dilakukan pada tanggal 25 September–29 September 2021, kegiatan ini di bimbing oleh Bapak Siswana M.Pd.
Kondisi pandemi yang saat ini semakin baik membuat beberapa sekolah sudah mulai melaksanakan pembelajaran secara luring, salah satunya ialah MTs Nur El-Ghazy yang saat ini juga melakukan pembelajaran secara luring, sesuai dengan pernyataan kepala sekolah, “Jadi kita berdasarkan rapat dan melihat situasi kondisi sekitar, saat ini mulai tahun ajaran ini bertahap secara terbatas kita melaksanakan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) artinya biasanya kan kita pulang full tuh pulang jam 15.30, sekarang kita batasi sampai jam 12, jadi jam 12 siang kita pulang. jadi saat ini kita luring tapi terbatas yang biasa jam 15.30 baru pulang, sampai kapan? sampai kondisi dimyatakan oleh pihak-pihak yg berkepentingan sudah aman.” Ucap Bapak Muhammad Malik M.M.
Pembelajaran secara luring yang dilaksanakan oleh MTs Nur El-Ghazy sudah mematuhi protokol kesehatan. Sekolah memfasilitasi tempat pencucian tangan, lalu sebelum memasuki lingkungan sekolah melakukan pengecekan suhu, serta mewajibkan seluruh peserta didik dan para guru untuk memakai masker selama pembelajaran berlangsung. Sekolah melaksanakan kegiatan PTMT (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas) dimana kegiatan belajar dan mengajar dimulai pukul 07.00 sampai pukul 12.00 siang, yang semulanya pembelajaran dilakukan sampai pukul 15.30.
Kegiatan pembelajaran tatap muka yang baru dilaksanakan ini memiliki sedikit kendala seperti pernyataan dari Ibu Yanita Pratiwi S.Pd selaku guru pamong, “Menurut saya, kendalanya itu waktu pembelajarannya ya, waktu pembelajarannya terlalu singkat begitu, jadi guru tidak bisa maksimal buat memberikan pembelajaran kepada mereka.”. Dengan waktu pembelajaran yang singkat membuat para guru sedikit khawatir peserta didik tidak dapat memahami pembelajaran dengan baik.
Melihat kondisi yang sekarang semakin membaik, para guru, peserta didik dan para wali murid, mengharapkan kegiatan pembelajaran di sekolah dapat kembali normal seperti sedia kala agar proses pembelajaran dan pengelolaan pendidikan dapat berjalan lebih maksimal. Tentunya untuk bisa mewujudkan kondisi yang lebih baik memerlukan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat.