Serambiupdate.com Kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP 1) di SMAN 112 Jakarta yang terletak di
Jalan Pesanggrahan No.2 RT.10/RW.05, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat,
melibatkan mahasiswa FKIP UHAMKA yang terdiri dari 5 orang ini yang
beranggotakan dari empat orang berasal dari Prodi Pendidikan Geografi dan satu
orang berasalkan dari Prodi Bimbingan Konseling. Kegiatan Pengenalan Lapangan
Persekolahan (PLP 1) di SMAN 112 Jakarta .
Kegiatan
Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) ini merupakan salah satu mata kuliah
yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa semester 5 FKIP UHAMKA. Kegiatan PLP 1
ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengobservasi sekolah, mengetahui
dan mempelajari aspek-aspek yang ada di sekolah, baik terkait struktur, kultur,
dan pembelajaran sekolah tersebut. Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1
yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu dengan mewawancarai pihak sekolah
tersebut dengan datang ke sekolah mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Ibu
Dra. Widienti Supardi,MM. selaku wakil kepala sekolah SMAN 112 Jakarta
menjelaskan bahwa terjadi perubahan dalam pembiasaan dan pembelajaran selama
pandemi ini.
“Perubahan
dalam pembiasaan dan pembelajaran yang terjadi selama pandemi ini. Sebelum
terjadinya pandemi ini, kegiatan pembiasaan yang biasanya dilakukan yaitu
seperti sapa pagi, bakti sosial, tadarus, dan kegiatan perayaan hari besar
nasional. Akan tetapi, di karenakan dengan kondisi yang seperti ini maka
kegiatan tersebut mengalami kendala untuk dilakukan. Hanya kegiatan tadarus
yang masih berlangsung.” Ucap Ibu Dra. Widienti Supardi,MM.
Pandemi
merubah semua proses pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka,
akan tetapi sekarang dilakukan secara virtual atau online. Banyaknya kendala
yang terjadi ketika pembelajaran online atau virtual dilakukan. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara online dirasa masih kurang efektif
dilakukan. Tentu hal ini menjadi suatu kendala yang harus dihadapi oleh
guru-guru dalam menghadapi pandemi ini.
Salah
satunya kendala yang mengapa proses pembelajaran dirasa kurang cukup efektif
yaitu adanya gangguan sinyal dan kurangnya kesadaran siswa dalam mengikuti
pembelajaran tersebut.
“Kendala
yang Ibu hadapi selama kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh yaitu kurang aktifnya
siswa untuk mengikuti pembelajaran yang disediakan dengan tatap maya. Adapun
alasan yang diberikan siswa kepada Ibu dikarenakan kouta internet yang habis,
ketiduran, gangguan sinyal, handphone
yang rusak, dan bermacam kendala lainnya. Adapun faktor lainnya yaitu
dikarenakan karakter anak yang kurang baik sehingga malas untuk bergabung
dengan tatap maya yang telah ibu sediakan.” Ucap Ibu Dra. Bariyah selaku guru
pamong Geografi.
Dalam
hal ini dibutuhkan bimbingan dan arahan atas permasalahan dan kendala yang ada.oleh
karena itu, Ibu Dra. Yeni Suryani,MM. selaku Guru Bimbingan Konseling SMAN 112
Jakarta menjelaskan tugas beliau dalam mengajar selama pandemi ini.
“Selama
pandemi ini Ibu jarang untuk mengajar secara tatap maya. Akan tetapi, ibu masih
memiliki tanggung jawab untuk meng-croscheck
siswa-siswi di pagi hari untuk absen. Selain itu, Ibu masih menjadi tempat
konsul untuk siswa dan siswi yang sedang ada masalah. Terkait masalah siswa dan
siswi yang dihadapi sejauh ini masih baik-baik saja. Untuk masalah yang di
temukan sejauh ini hanya berkisar 5% saja.” Tegas Ibu Dra. Yeni Suryani, MM.
Dengan
adanya kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 ini kami dapat mengetahui
kendala yang dirasakan oleh guru – guru dan pihak sekolah. Dalam kegiatan ini
kami mendapatkan pengetahuan dan informasi atas pengalaman – pengalaman yang
telah diberikan oleh narasumber. Pengalaman yang diberikan oleh narasumber
menjadi tambahan wawasan buat kami kelak menjadi guru nantinya.
Demikian
kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolah 1 yang telah kami lakukan. Kami selaku
mahasiswa FKIP UHAMKA lebih mengetahui dan memahami proses pembelajaran yang
dilakukan disekolah, metode yang digunakan dalam pembelajaran, kendala dalam
pembelajaran, dan lain-lainya yang di sekolah ini secara online.