Serambiupdate.com Sejak adanya
pandhemi Covid-19 di Indonesia dari tahun 2020 sampai sekarang, mengakibatkan
kegiatan-kegiatan di luar rumah dibatasi. Mengingat pentingnya pendidikan untuk
generasi muda, maka kegiatan belajar mengajar harus tetap dilakukan walaupun
secara daring. Tidak hanya kegiatan belajar mengajar saja, kegiatan seperti PKL
di tingkat SMK sederajat dan juga PLP di tingkat Mahasiswa juga harus tetap
dilaksanakan.
Sesuai dengan
kebijakan pimpinan FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, mahasiswa
semester 5 juga melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1).
Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1)
diadakan dengan tujuan sebagai sarana pengenalan ataupun observasi
terhadap lingkungan di sekolah sebagai bekal ketika menjadi tenaga pendidik.
Adapun aspek yang diamati oleh mahasiswa dalam kegiatan PLP 1 yakni kultur
sekolah, struktur organisasi dan tata kelola sekolah, kegiatan
seremonial-formal sekolah, kegiatan rutin sekolah seperti kurikuler,
kokurikuler, dan ektrakurikuler, serta praktik pembiasaan positif sekolah.
Namun karena masih masa pandhemi, PLP 1 dilaksanakan di sekolah terdekat dari
domisili mahasiswa saat ini.
Salah satu
mahasiswi dari program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang bernama Yulia
Inggar Sari juga melaksanakan PLP 1 walaupun saat ini masih di kampung
halamannya yang berada di Magetan, Jawa Timur. SMK Negri 2 Magetan dipilih
menjadi sekolah tujuan untuk kegiatan PLP 1 karena lokasi sekolah yang dekat
dengan rumah. SMKN 2 Magetan merupakan sekolah negeri yang dipimpin oleh bapak
Drs. Susilo Purwantono, MM selaku kepala sekolah. SMKN 2 Magetan terletak di
Jl. Kemasan No.13, Dusun Magetan, Kec.Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Saat ini sekolah sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara terbatas,
namun kegiatan pembelajaran tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat guna
mencegah penularan virus Covid-19. Pembelajaran tatap muka di SMKN 2 Magetan
baru berjalan sekitar 2 minggu. Kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas ini
dilaksanakan dengan membagi kelas menjadi 2 kelompok dan masuk secara
bergantian. Namun pembelajaran tatap muka terbatas ini hanya sampai pukul 11.00
WIB setiap hari senin sampai hari jumat.
Setelah
melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan juga guru pamong, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan belajar mengajar pada masa pandhemi ini tidaklah
mudah. Banyak kendala-kendala yang dialami selama pembelajaran secara daring
maupun luring. Bapak Edi Purnomo selaku guru pamong mengatakan
"ketika pembelajaran secara daring, anak-anak merasa
suasana membosankan saat pembelajaran dari
rumah, koneksi internet yang tidak mendukung dan juga anak-anak mulai
malas mengerjakan tugas-tugas dari guru". Tidak
hanya saat pembelajaran secara daring, saat sudah pembelajaran secara tatap
muka pun masih ada kendala-kendala yang dialami. Namun bapak/ibu guru di SMKN 2
magetan tidak pernah patah semangat untuk selalu memotivasi para siswa
agar semangat belajar di masa pandhemi
ini dan bisa melewati masa-masa sulit ini bersama.
Dengan adanya
kegiatan PLP 1 ini banyak sekali pelajaran yang dapat diambil untuk bekal
menjadi tenaga pendidik nanti. Tidak hanya itu, kegiatan PLP 1 inj juga
memberikan pengetahuan informasi sekolah lebih dalam dan juga kendala-kendala
yang dialami selama masa pandhemi ini.
Saya mengucapkan
terimakasih kepada Kepala Sekolah dan Guru-guru SMKN 2 Magetan yang telah
memberikan kesempatan untuk wawancara dan observasi. Banyak kekurangan dalam
kegiatan ini, oleh karna itu saran dan masukan saya harapkan untuk
kelengkapannya.