Serambiupdate.com Kegiatan PLP1 (Perkenalan Lapangan Prasekolah) merupakan kegiatan pemagangan yang dilakukan mahasiswa semester 5 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka untuk mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di sekolah. Kegiatan ini juga merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa semester 5 di FKIP Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
Kegiatan ini dilakukan oleh
mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris semester 5 sebanyak 7 orang dengan agenda
PLP 1 pada hari Rabu (29/9) dan Jum’at (1/10) di SMPN 103 Jakarta. Adapun isi
dalam kegiatan ini, yaitu melaksanakan observasi sekolah dan wawancara guru
pamong dan Kepala Sekolah.
Pada Rabu (29/9) kegiatan yang
dilakukan adalah wawancara terhadap guru pamong atau salah satu guru mata
pelajaran yang ada di SMPN 103 Jakarta. Wawancara dilakukan secara langsung di
sekolah tersebut tanpa melanggar protokol kesehatan yang berlaku. Dalam proses
wawancara, kami memberikan pertanyaan terkait bagaimana pembelajaran yang
diterapkan di SMPN 103 Jakarta selama pandemi kepada guru pamong.
Guru pamong, Siti Yuliana MPd
mengatakan, “Kegiatan pembelajaran daring selama ini berjalan lancar. Hanya ada
beberapa kendala selama pembelajaran berlangsung seperti susah sinyal dan
kendala finansial beberapa siswa sehingga tidak dapat mengikuti pembelajaran
daring. Tetapi untuk siswa yang terkendala finansial, tetap dapat mengikuti
pembelajaran dengan mendatangkan orang tua ke sekolah untuk mengambil materi
dan tugas yang sudah disediakan.” Tuturnya.
“Selama pembelajaran daring
berlangsung bukan berarti membatasi siswa untuk berprestasi. Hal ini
dikarenakan beberapa waktu lalu, ada beberapa siswa yang mendapatkan juara di
Olimpiade Siswa Nasional (OSN) dan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN),”
tambahnya.
Kami dapat menilai bahwa kegiatan
pembelajaran daring yang diberlakukan di SMPN 103 Jakarta sudah dilaksanakan
dengan baik. Masyarakat sekolah juga tidak mempersulit murid yang memiliki
kekurangan dalam segi finansial. Mereka ikut membantu dan turun tangan dalam
menangani hal tersebut dengan baik.
Pada Jumat (1/10) kegiatan yang
dilakukan adalah wawancara terhadap Kepala Sekolah SMPN 103 Jakarta. Teknis
wawancara yang dilakukan sama seperti saat mewawancarai guru pamong.
“Pembiasaan kepada murid tetap
diberlakukan, namun dengan teknis yang berbeda. Seperti halnya briefing dengan wali kelas, literasi,
dan membaca bacaan kitab suci. Kami memang tidak bisa memantau kesehatan murid
secara langsung, namun kami tetap berusaha mengkoordinasikan dengan wali murid”
tutur Sri Muryani, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMPN 103 Jakarta.