Notification

×

Iklan

Iklan

Mahasiswa PGSD FKIP Uhamka laksanakan PLP 1 di SDN Cijantung 01 dengan Penerapan Protokol Kesehatan

05 Oktober 2021 | Selasa, Oktober 05, 2021 WIB | Last Updated 2021-10-05T00:14:16Z


Serambiupdate.com
Masa pandemi Covid-19 sangat berdampak di dunia kehidupan saat ini, banyaknya korban yang terpapar virus berbahaya ini, membuat semua orang takut dan membatasi aktivitas sehari-hari diluar rumah. Sehingga setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menangani pandemic ini, kebijakan tersebut berpengaruh diberbagai sektor kehidupan.  Salah satunya dalam sektor pendidikan,  hal ini membuat siswa diharuskan belajar dari rumah atau sering disebut dengan daring maupun pjj. Dalam sistem daring siswa  dan guru melakukan pembelajaran ditempat yang berbeda dengan menggunakan teknologi berbasis internet dan beberapa platform pembelajaran. Dengan adanya  kebijakan tersebut pemerintah berharap agar tetap kondusif dalam melakukan kegiatan belajar dan mengajar dalam dunia pendidikan.


Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UHAMKA menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) 1 sebagai bentuk kontribusi dalam menanggulangi masalah-masalah yang terjadi karena dampak dari pandemi Covid-19. Kegiatan PLP 1 ini berlangsung selama 12 hari sejak 23 September hingga 4 Oktober 2021.


Kegiatan PLP 1 pada tahun ini berbeda dengan PLP 1 sebelumnya karena dilaksanakan sesuai dengan domisili masing-masing mahasiswa. Kegiatan PLP 1 dibimbing oleh dosen pembimbing masing-masing kelompok. Sri Lestari Handayani, M.Pd yaitu selaku dosen pembimbing. Kelompok terdiri dari satu ketua yaitu Safitriyani dan enam anggota yaitu Hasnanda Amania, Fahimah Dinan Karimah, Nurul Masitoh, Meyda Larasmina, Muslimah dan Vinka Dyah Oktavianti.


Pelaksanaan PLP 1 ini terletak di Jl. Pertengahan RT.06 RW. 07, Cijantung, Kec. Pasar Rebo, Kota Jakarta  Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Tepatnya di Sekolah Dasar Negeri Cijantung 01. Saat melaksanakan PLP kami mematuhi dan menerapkan protocol kesehatan dilingkungan sekolah SDN CIJANTUNG 01, dengan adanya  prosedur kesehatan kami dapat melakukan kegiatan PLP dan observasi lapangan secara langsung tanpa hambatan apapun, dan berusaha menjaga imun agar tetap sehat.


Sesampainya kami di SD tersebut kami langsung bertemu dengan penjaga sekolah yaitu bapak Asep, Beliau mengatakan “Sekolah SDN 01 Cijantung belum menerapkan sistem PTM (Pembelajaran Tatap Muka) dikarenakan sekolah masih menerapkan Work From Home yang mewajibkan 100% siswa ataupun guru melaksanakan belajar mengajar di Rumah saja. Walaupun kegiatan belajar mengajar dilakukan dirumah saja, tetapi siswa tetap dipantau oleh para guru via daring dan para orang tua / wali murid dirumah sehingga pembelajaran terlihat kondusif. Meskipun begitu banyak hambatan yang dialami oleh para guru terutama wali kelas 6, dan kami mewawancarai langsung Ibu Lilis Hutagalung S.Pd selaku Wali Kelas 6. Beliau berkata “Hambatan yang saya alami selama 36 tahun mengajar baru kali ini saya merasakannya, yaitu transfer materi kepada para siswa seringkali mengalami ketidaksambungan koneksi internet dan juga para siswa yang bersekolah di sini tidak semua orang tuanya mampu untuk membelikan Handphone untuk mereka sekolah daring. Banyak para siswa yang orang tuanya hanya bekerja sebagai ojol dan kami sebagai guru tidak memaksakan mereka harus memiliki handphone karena kondisi ekonomi mereka yang tidak mencukupi, bahkan hanya cukup untuk makan di hari itu saja.’’


Dampak ekonomi yang menjadi alasan utama para siswa tidak semuanya memiliki Handphone, ‘’untuk sekolah daring saja terkadang dijadwalkan misal kaka memakai handphone untuk daring di jam 7 pagi hingga 12 siang, sedangkan adik baru bisa mengirimkan tugas ke gurunya pada jam 1 siang hingga 6 sore, ya sepintar – pintar guru saja membagi waktu karena saya tidak mau tugas mereka tertumpuk, saya mau jika saya berikan tugas di hari ini ya harus selesai pada hari itu dan saya tunggu higga jam 00.00. Walaupun pada setiap hari jumat para siswa mewajibkan mengirimkan lembaran kertas yang berisi tugas – tugas selama seminggu saya tidak ingin anak – anak merasa terbebani dengan tugas yang belum diselesaikan” Lilis Hutagalung S.Pd (Walai Kelas 6).


Dan Kami juga berkesempatan mewawancarai Kepala Sekolah SDN 01 CIJANTUNG yaitu Ibu Riani Sismidaryati S.Pd.M.M. Terkait Karakteristik Umum Peserta Didik, yang sangat berkaitan dengan perkembangan sikap sosial pada peserta didik. Dengan sistem pembelajaran di era pandemi Covid-19 yang menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh atau dengan menggunakan media online, “bagaimana kebijakan sekolah terhadap perkembangan sosial pada siswa?”. 


“Di musim pandemi ini para siswa belajar di rumah dan mereka tetap bersosialisasi, dengan guru dan teman-temannya, siswa menggunakan aplikasi dunia maya berupa video call, selain itu saat di rumah mereka bisa bersosialisasi dengan keluarga terdekat. Kita tetap mengawasi dan memantau perkembangan mereka dengan komunikasi antara orang tua dan guru. Orang tua melaporkan apa saja kegiatan anak-anak dirumah, dan guru memberi masukan, jadi tidak hanya memberikan tugas, tetapi juga arahan kepada orang tua murid terkait dengan perkembangan diri para siswa. Kami selalu memberikan layanan terbaik untuk siswa di rumah dengan keterbatasan bersosialisasi dengan dunia luar, dan dengan kerjasama orang tua, guru, dan semua yang ada di sekolah, anak-anak bisa terpantau perkembangan sosial mereka juga bisa diamati dengan baik.”


Setelah Pelaksanaan PLP 1 berupa wawancara kepada kepala sekolah dan juga Guru Pamong, Kami melakukan observasi dan dokumentasi lingkungan sekolah. “ Setelah pelaksanaan PLP 1 ini kalian lebih memahami karakter anak didik dan mengetahui strategi dalam pembelajaran baik itu online maupun offline, dan juga kalian harus memahami peran guru sebagai konselor bagi peserta didik,karena setiap anak memiliki latar belakang berbeda-beda tinggal bagaimana cara kita menyatukan visi misi bersama-sama dalam suatu kelas.” Begitulah pesan dari Guru Pamong kepada kami para mahasiswa yang nantinya menjadi tenaga pendidik.

=