Serambiupdate.com Senin (27/09) sekelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
yang di ketuai oleh Lintang Jawaril Qudsi dengan beranggotakan Mega Sifa Eliza,
Erika Putri, Alfiaputry Dinda Prameswari, Liya Khamidah dan Fenina Rizky
melakukan kegiatan PLP 1 yang merupakan tahapan pertama pengenalan lingkungan
persekolahan yang dilakukan pada semester 5 bertempat di SMAN 51 Jakarta dengan
Dosen Pembimbing Dr. Sri Astuti, M.Pd
Kegiatan
PLP 1 ini bertujuan untuk membangun landasan jati diri seorang pendidik melalui
kegiatan di sekolah, seperti melakukan pengamatan langsung mengenai kultur
sekolah, struktur organisasi dan tata kelola di sekolah, peraturan dan tata
tertib di sekolah serta kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah
tersebut.
SMAN
51 Jakarta yang bertempat di Jl. Batu Ampar III Condet. Kramat
Jati, Jakarta Timur yang memiliki jumlah peserta didik sebanyak 888
siswa dan terdiri dari 24 rombel dimana pada masing-masing kelas 10,11,12
terdiri dari 4 kelas dengan jurusan IPA dan 4 kelas dengan jurusan IPS. Jumlah
peserta didik pada kelas 10 sebanyak 288 siswa, kelas 11 sebanyak 312 siswa dan
kelas 12 sebanyak 288 siswa.
Saat kegiatan wawancara
PLP 1 ini terdapat 3 narasumber yaitu wakil kurikulum SMAN 51 Jakarta yaitu Ibu
Kurniasih S.Pd, wakil kesiswaan Ibu Dra. Rosida Latuconsina dan guru ekonomi
SMAN 51 Jakarta Ibu Harini S.Pd.
Karakteristik
peserta didik abad 21 dimana siswa harus memenuhi 4 kriteria 4( C ) yaitu Creativity
Thinking and innovation, Critical Thinking and Problem Solving,
Communication, dan Collaboration agar dapat survive di
era Revolusi Industri 4.0 sekarang ini, dan berhasil masa mendatang.
Ibu
Kurniasih selaku wakil kurikulum SMAN 51 Jakarta mengatakan “karakteristik
peserta didik abad 21 telah tercantum dalam RPP tetapi belum sepenuhnya di
implementasikan dalam kegiatan belajar, kendala yang di hadapi sekarang ini
yaitu kondisi lingkungan akibat pandemic covid-19 yang mana diharuskan
menerapkan pembelajaran jarak jauh, sehingga guru tidak dapat memantau baik
sifat maupun perilaku peserta didik secara intensif, selain itu juga banyak
guru yang dapat mengajar tetapi belum tentu dapat mendidik peserta didik oleh
karena itu kriteria siswa abad 21 belum sepenuhnya dapat diterapkan”.
Berdasarkan
data yang di peroleh, mayoritas peserta didik SMAN 51 Jakarta beragama islam,
dan ber-etnik Betawi serta dari keluarga menengah, data tersebut diperoleh dari
jalur masuk peserta didik dimana hampir 50% peserta didiknya menerima KJP, dan
jalur zonasi dimana peserta yang masuk berasal dari daerah sekitar sekolah SMAN
51 Jakarta.
Terdapat
kegiatan positif yang rutin dilakukan SMAN 51 Jakarta seperti upacara bendera
setiap hari senin. (27/9) SMAN 51 Jakarta telah melaksanakan PTM (Pembelajaran
Tatap Muka) dengan protokol kesehatan yang ketat dimana 1 kelas hanya terdapat
50% yang masuk kelas dan sisanya belajar di rumah.
SMAN
51 Jakarta sangat mensupport para siswanya untuk terus berprestasi dan
membanggakan nama sekolah dengan mengikuti berbagai perlombaan maupun kegiatan
yang dapat mencetak prestasi.
Dengan
adanya kegiatan PLP 1 ini dapat memberikan gambaran terkait lingkungan
persekolahan dan berbagai macam karakteristik peserta didik yang nantinya akan
menjadi bekal kami pada saat menjadi tenaga pendidik. Terimakasih kepada Ibu
Kurniasih S.Pd selaku Wakil Kurikulum SMAN 51 Jakarta yang sudah memberikan
izin kepada kami dalam PLP 1 kami sehingga kami dipermudah dalam melakukan
kegiatan PLP 1 ini