Serambiupdate.com Penggiat literasi nasional Maman Suherman dalam kunjungannya ke Sekolah Laut PAUD Sakila Kerti Kota Tegal Senin (11/10/2021) menyampaikan bahwa pendidikan karakter perlu ditanamkan sejak dini ke anak-anak. "Kita berharap betul agar sedari dini anak-anak tidak hanya bisa baca tulis hitung namun juga mendapat pendidikan karakter.
Hal ini juga termasuk agar bagaimana
anak dapat berani tampil di hadapan orang-orang dengan santun dan menjaga
etika," kata Maman. Lebih lanjut, ia juga berharap, para orangtua bisa
membangkitkan kepercayaan diri anak-anak melalui pendidikan karakter.
"Sedari dini literasi harus
kita tanamkan. Keberanian anak-anak untuk tampil di ruang publik, menyampaikan
apa yang pernah dipelajari, dibaca, justru basis awal dari gerakan
literasi," tutur Kang Maman, sapaannya.
Menurut Kang Maman, gerakan
literasi yang utama adalah dimulai dari lingkungan keluarga dengan memberi
contoh yang baik secara langsung ke anak.
"Jangan berharap anak yang
literat lahir dari orangtua yang tidak literat," kata Kang Maman. Ia
mencontohkan, tidak bisa dengan mudahnya orangtua melarang anaknya bermain
ponsel, ketika orangtuanya justru terus-terusan menampilkan kebiasaannya
memegang ponsel di hadapan anaknya.
"Karena anak melihat
contohnya dari orangtua. Anak itu ada beberapa hal yang tidak bisa dia lupakan,
mengimitasi, mencontoh, kemudian tidak akan melupakan story telling,
berdongeng, bercerita. Ketika orangtua tidak bercerita kepada anak maka anak
juga tidak bisa mengungkapkan pikiran dan perasaanya," katanya.
Untuk itu, orangtua jangan asal
menyalahkan anaknya. Tanpa mengoreksi terlebih dahulu perilaku dan sikap
dirinya di hadapan anak-anak. "Jangan pernah salahkan anak. Anak imitasi
dari orangtuanya. Bicara tentang literasi anak adalah bicara tentang orangtua
yang literat, bukan tentang anak yang literat. Itu pendidikan mendasar soal
literasi terhadap anak," kata Kang Maman.
Untuk itu, Kang Maman berharap,
agar para orangtua bisa memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya. Bukan
memaksakan kehendak anak harus menjadi seperti yang diinginkan orangtuanya.
"Ini sesuatu yang mungkin
kita lupakan hari ini dan baru kita dapat buahnya ketika anak kita dewasa
nanti. Jadi mudah mudahan apa yang dilakukan teman teman di Sakila Kerti Tegal
bisa menghadirkan generasi emas yang kita rindukan di 2045 nanti,"
pungkasnya.