Serambiupdate.com Pengenalan
Lapangan Persekolahan
(PLP) 1 merupakan
tahapan pertama yang dilakukan dengan cara observasi persekolahan dan
pengenalan budaya sekolah untuk menciptakan guru profesional pada program
jenjang sarjana pendidikan
yang dilaksanakan pada saat
semester 5.
Tujuan
kegiatan PLP 1 ini adalah untuk membangun jati diri pendidik melalui beberapa
kegiatan di sekolah seperti mengamati kultur sekolah, struktur organisasi,
sekolah dan tata kelola, peraturan dan tata tertib, kegiatan-kegiatan
seremonial formal, praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif disekolah
serta kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakulikuler.
Pada
Selasa, 14 September 2021 mahasiswa FKIP UHAMKA mendapatkan pembekalan sebelum
melaksanakan kegiatan PLP 1. Selanjutnya dibentuk menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan tujuh orang yaitu Rayhan Muhammad Akbar, Devina Yulianti, Diah
Sofiana Eka Putri S, Naufal Fadhilah, Niken Kusuma Ayu Fadhila, Riska Wahyu Ananda,
dan Savira Fauziah dari Program Studi Pendidikan Matematika dengan dosen pembimbing
lapangan Bapak Subhan Aziz Awalludin, M.Sc.
Mahasiswa
melakukan observasi di SMA Hang Tuah 1 Jakarta yang berada di Jl. Ciledug Raya
Komplek Seskoal Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Rekan-rekan mahasiswa
berkesempatan untuk mewawancarai Kepala Sekolah SMA Hang Tuah 1 yaitu Bapak Drs. Hamidi, S.Sos. M.Ikom, guru pamong Bapak Fitrah
Budi Satria, S.Pd, serta tiga siswa kelas 12 SMA Hang Tuah 1 Jakarta.
Selama
masa pandemi ini, kegiatan seperti sekolah atau bekerja dilakukan secara daring.
Seiring berjalannya waktu, tingkat populasi pandemi menurun. Sudah banyak
kegiatan seperti sekolah yang diadakan secara tatap muka secara bergantian.
Namun, SMA Hang Tuah 1 Jakarta
belum melaksanakan kegiatan tatap muka selama pembelajaran dan masih
melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring, dikarenakan mereka akan
melaksanakan pekan PTS terlebih dahulu yang kemudian akan dilaksanakan
pembelajaran secara luring.
Meskipun
SMA Hang Tuah 1 Jakarta
belum melaksanakan KBM secara tatap muka, tetapi SMA tersebut sudah menyiapkan
dan mengikuti program kesehatan yang di tetapkan oleh pemerintah, seperti
pengecekan suhu, disediakannya wastafel dan sabun cuci tangan di setiap sudut,
tersedia handsanitizer, dan lainnya.
Selama
pelaksanaan secara daring banyak kendala yang dialami dari tenaga pendidik,
tenaga kependidikan, serta siswa. Misalnya pada saat kegiatan belajar mengajar
dan administrasi.
Guru
pamong Fitrah
Budi Satria, S.Pd mengungkapkan, “Kendala pertama jaringan, kendala kedua
terkait penjelasan secara berulang karena banyak siswa yang izin untuk
melakukan sesuatu hal,” ujarnya. Dari kendala tersebut beliau juga
mengungkapkan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya “Sekolah memberikan
fasilitas untuk siswa yang memiliki kendala terhadap jaringan ataupun alat untuk
mengakses LMS (Learning Managemet System), dan untuk kendala dalam pemahaman
siswa yaitu diberikan penjelasan secara berulang kali disertakan juga video
pendukung pembelajaran. Selain itu,
siswa diizinkan bertanya terkait materi pada saat KBM berlangsung ataupun
melalui chat pribadi”. Ungkap Fitrah Budi Satria, S.Pd selaku guru pamong.
Selain
kendala terkait proses pembelajaran kendala pada administrasi juga dialami oleh
para siswa SMA Hang Tuah 1 Jakarta.
Misalnya, terkendala dalam
pembayaran uang bulanan sekolah. Untuk menyikapi terkait kendala tersebut Bapak
Drs. Hamidi, S.Sos. M.Ikom selaku kepala sekolah SMA Hang Tuah 1 Jakarta mengungkapkan “Selama
pandemi kita berikan kesempatan kepada orang tua yang meminta keringanan yaitu
berbentuk pemotongan dan penundaan pembayaran
SPP”
ujarnya.
Dengan
adanya kegiatan PLP 1 ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada mahasiswa
mengenai lingkungan persekolahan secara langsung. Gambaran
tersebut nantinya akan menjadi bekal untuk pelaksanaan PLP 2 di semester 7 dan
sebagai calon guru menjadi lebih mengenal lingkungan sekolah.