Serambiupdate.com Kegiatan PLP 1 yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Prof.Dr. Hamka (UHAMKA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dari Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Mahasiswa dan mahasiswi melakukan kegitan PLP 1 ini di daerah Jatimakmur. Tepatnya di SDN Jatimakmur II yang berlokasi di Jln. Jatirahayu, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kabupaten Kota Bekasi, Jawa Barat. Selama dua tahun terakhir Indonesia terkena dampak dari Virus Covid-19. Dampak tersebut membuat sistem Pendidikan tidak berjalan seperti biasanya. Kebijakan untuk belajar dari rumah atau biasa dikenal dengan pembelajaran berbasis daring atau online dikeluarkan dalam surat edaran Nomor 4 Tahun 2020.
Keterbatasan guru dalam
menghadapi pembelajaran daring adalah kurangnya persiapan, banyak guru yang
tidak pernah mengira bahwa pembelajaran tidak dilaksanakan di sekolah atau
daring. Menurut penelitian
nafrin dan hudaidah dalam pembelajaran inovatif di masa pandemi, menyatakan
bahwa guru saat pandemi Covid-19 dihadapkan berbagai permasalahan teknis
pembelajaran online. Guru pun harus berupaya dalam berbagai macam strategi,
metode dan model pembelajaran inovatif yang dapat memenuhi kebutuhan peserta
didik di masa pandemi.
Berjalan dengan
seiringnya waktu kebijakan baru-baru ini sekitar bulan September awal. Pemerintah
mengeluarkan surat edaran bedasarkan hasil keputusan bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKES/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19, kita perlu memastikan
perkembangan satuan pendidikan di wilayah masing masing. Dilaksanakannya
pembelajaran tatap muka terbatas dengan memenuhi syarat-syarat yang ada,
diantaranya ialah PTM Terbatas harus dilakukan dengan protocol kesehatan
ketat dan terpantau, Satuan SD/MI dapat dilaksanakan mulai tanggal 6 september
2021 dengan maks 50% serta menjaga jarak min 1,5 m dan maks 18 peserta didik
per rombongan belajar, dan Kegiatan belajar mengajar (KBM) PTM Terbatas
dilaksanakan hari senin-jumat mulai pukul 07.00 s.d. 12.00 WIB.
Maka dari itu dengan
adanya edaran baru tentang PTM Terbatas, pihak sekolah langsung mengambil
langkah efektif dengan melakukan pembelajaran 50% di rumah dan 50% di sekolah.
Iis Kaswanti selaku
Kepala SDN Jatimakmur 2 menjelaskan “Proses kegiatan pembelajaran KBM hanya dilaksanakan pada kelas tinggi saja
yaitu pada kelas 4, 5, dan 6. Sementara kelas rendah belum diperbolehkan dalam
melaksanakan sistem KBM karena adanya peraturan dari pemerintah kota. Adapun sistem masuk kelasnya yaitu anak kelas
4 masuk pada hari senin dan kamis, kelas 5 pada rabu dan sabtu, sedangkan kelas
6 selasa dan jumat”
Ibu Iis Kaswati juga
menjelaskan “Selama adanya pandemi sistem piket yang dilakukan para guru di SDN
Jatimakmur 2 yaitu 50% : 50% ada yang di rumah dan adapula yang di sekolah”
Sebelum diperbolehkan
kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (ptmt). Guru melakukan proses
kegiatan pembelajaran secara daring atau luring karna tidak diperbolehkan tatap muka secara langsung. Selama ini
guru melakukan proses pembelajaran melalui zoom meeting. Serta guru memberikan
pembinaan kepada peserta
didik agar memiliki sikap sopan santun dan pembiasaan baik lainnya yang dibarengi dengan pembinaan
paling utama yaitu
orang
tua, karena orang tua merupakan orang terdekat
yang paling sering berinteraksi bersama peserta didik.
Maryanto selaku guru
kelas 5B menuturkan bahwasanya “Selama adanya pandemic covid-19 ini,
pembelajaran tetap dilaksanakan. Adapun upaya pembelajaran dilakukan sesuai
anjuran pemerintah yaitu pembelajaran luring atau daring. Sekolah melakukan
pembelajaran seperti biasanya baik guru kelas ataupun guru bidang studi tetap
memberikan pembelajaran yang sudah ada. Tepat jam 7 guru kelas atau guru bidang
studi memberikan materi kepada peserta didik melalui via whatssap grup atau
rekaman suara dan lain-lain.”
Dengan diadakannya
Program Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 ini secara tidak langsung para mahasiswa dan juga mahasiswi mendapatkan
pengalaman dalam membangun kerja sama antar yang lainnya. Juga mendapatkan
pengetahuan serta ilmu yang bermanfaat yang tidak bisa di dapatkan selama duduk
di bangku perkuliahan karena dengan datang ke lingkungan sekolah membuat para
mahasiswa mahasiswi
bisa mengetahui proses pembelajaran langsung di sekolah bersama para guru yang
professional sebelum menjadi pengajar.