Kegiatan ini berisikan tentang bagaimana
progres program tersebut yang dijalankan oleh Uhamka serta tujuan dari kegiatan
ini adalah melihat apakah kegiatan Transfer Kredit Internasional ini berjalan
dengan sebaik-baiknya dan bantuan yang sudah diberikan oleh Dikti digunakan
sesuai dengan yang diharapkan.
Tim Monitor dan Evaluasi, Eko Hari Purnomo
menyatakan, “Monitoring ini bukan untuk mencari kesalahan bapak dan ibu, lebih
sebagai upaya agar proses pelaksanaan berjalan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Abd. Rahman A. Ghani selaku Wakil Rektor I Uhamka
menjelaskan, “Terkait dengan program MBKM yang merupakan bagian dari Program Transfer
Kredit Internasional, terdapat 19 program studi yang sudah melaksanakan dari 43
program studi. Kegiatan dari MBKM sendiri yaitu, asistensi mengajar 1 dan 2,
magang industri, pertukaran mahasiswa, studi independen, dan lainnya.”
Dalam pemaparan yang dilakukan pihak Uhamka, Purnama
menjelaskan bahwa ada 13 mahasiswa yang sudah lolos seleksi dalam program
tersebut. Ia juga melanjutkan bahwa pendanaan ini dibagi atas dua, yakni
pendanaan yang diberikan oleh pemerintah dan pendanaan yang diberikan oleh
Uhamka sendiri.
Eko menambahkan, “Dalam hal ini menarik bahwa
Uhamka tidak hanya mengandalkan pemerintah, namun pihak kampus juga ikut
berkontribusi di dalamnya.”
Kemudian Purnama juga menambahkan, penyerapan
anggaran tidak terlalu terserap banyak, karena mahasiswa Uhamka yang mengikuti
Transfer Kredit Internasional tersebut mendapat kemudahan. Selain itu ia juga
menjelaskan bahwa progres mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut baik,
dimana mahasiswa mampu menyesuaikan perbedaan keadaan tersebut.
Abd. Rahman A. Ghani memandang program ini baik untuk
dilakukan, karena program ini sejalan dengan kebijakan perguruan tinggi dan
bisa mendorong salah satu program MBKM 20 SKS. Ia juga berharap bahwa program
ini perlu dilanjutkan dan dikembangkan, tutupnya.