Serambiupdate.com Zaman yang terus berkembang, membuka mata Setiap orang tua. Mereka ingin memberikan bekal terbaik untuk anaknya terutama di bidang pendidikan. Baik dalam pendidikan formal maupun pendidikan agama. Untuk dapat mengakses kesempatan tersebut, maka banyak bermunculan pesantren-pesantren yang mempunyai kurikulum pendidikan formal sekaligus pendidikan agama.
Namun dalam kenyataannya, tidak
semua anak bisa masuk pesantren dikarenakan keterbatasan ekonomi orang tuanya.
Bahkan banyak anak yang sudah menjadi santri di pesantren yang mengalami
kesulitan biaya dikarenakan keterbatasan ekonomi orang tuanya.
Untuk membantu keterbatasan ini, BWA
Inovasi Wakaf menginisiasi program Zakat Peer to Peer (ZPP) yang khusus
menyalurkan zakat seratus persen kepada mustahik. Program ZPP lahir atas dasar
kepercayaan wakif yang ingin menitipkan
kewajiban zakatnya kepada BWA. Program ini menghadirkan konsep "100
persen zakat Anda diterima oleh mustahik
tanpa dipotong untuk operasional BWA".
Majelis Telkomsel Taqwa Telkomsel
(MTT Telkomsel) merupakan organisasi yang berasaskan Islam dan berupaya mewujudkan insan Telkomsel yang bertakwa,
amanah, profesional, berakhlaq mulia.
Organisasi MTT Telkomsel yang anggotanya para karyawan PT Telkomsel
mendukung penyaluran zakat per to peer BWA.
Pada Sabtu (6/11), MTT Telkomsel
bersama BWA Inovasi Wakaf menyalurkan dana zakat sebesar Rp 10 Juta ke para
santri penghafal Alquran di Pesantren Mafatih, Wanayasa Purwakarta, Jawa
Barat.
Agus Niam selaku manajer Program
Zakat BWA Inovasi Wakaf dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa
(9/11) menyampaikan, “Zakat ini merupakan dana zakat yang dihimpun dari zakat
karyawan PT Telkomsel untuk bantuan pendidikan bagi para santri dhuafa
penghafal Alquran.”
Lebih lanjut, Agus Niam
menambahkan, pihaknya berharap semoga dengan adanya penyaluran dana zakat dari
MTT Telkomsel bisa membantu meringankan biaya pendidikan Santri Dhuafa yang
mengalami kesulitan dikarenakan keterbatasan ekonomi orang tua para santri.