Serambiupdate.com - Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2021 diikuti oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
UMM berhasil meraih 6 kejuaraan di 4 kategori lomba yang berbeda pada perlombaan yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) tersebut.
Muhammad Kelvin Haidar Priyanka menceritakan, salah satu anggota tim menyampaikan, UMM mengirimkan 15 proposal di empat kategori yang berbeda. Keempat kategori tersebut ialah KJI Rangka Baja, KJI Pelengkung, KBGI Kayu, dan KBGI Canai Dingin.
"Terpilih empat proposal terbaik dari 15 proposal yang telah terkirim dan UMM berhasil menjadi finalis di masing-masing kategori," tutur Kelvin.
Terkait roposal pembangunan jembatan dan gedung, Kelvin bersama tim UMM memberikan inovasi dan terobosan baru. Pada kategori jembatan rangka, mereka menambahkan dua batang vertikal untuk mengurangi lekukan ke bawah pada jembatan.
Sementara itu, mereka merancang pembangunan jembatan di Kutai Karta Negara sebagai ibu kota yang baru untuk jembatan pelengkung. Untuk kategori gedung kayu, tim menggunakan alat sambung berupa pasak dari tusuk gigi.
Hal ini bertujuan agar sambungan balok-kolom lebih kokoh dan tetap mudah penggunaannya. Terakhir, di kategori gedung canai dingin, tim meletakkan sambungan kolom-kolom di antara dua lantai untuk mengurangi titik lemah pada bangunan.
Tim UMM menghadapi segelintir kendala selama mengikuti perlombaan. Salah satunya adalah pengiriman barang ke lokasi lomba yang diselenggarakan di Pontianak. Kevin mengaku cukup kesulitan membawa material-material yang nantinya akan digunakan ketika perakitan. "Selain karena materialnya sangat besar, uang untuk pengiriman ke Pontianak juga tergolong mahal," ujar Kelvin.
Ditanya perihal perlombaan, Kevin mengaku bahwa ada beberapa perbedaan lomba tahun ini ketimbang tahun lalu. Salah satunya mengenai biaya penginapan dan transportasi yang kini harus ditanggung secara mandiri. Meski begitu, ia dan tim UMM bersyukur karena perjuangannya dapat memberikan hasil yang maksimal.
Dari 4 kategori berbeda, mereka mampu membawa pulang 6 kejuaraan. UMM memperoleh juara 2 pada KJI Rangka Baja, juara 2 pada KBGI Kayu, dan juara harapan 1 pada KJI Pelengkung.
Kemudian pada kejuaraan kategori, UMM meraih kategori metode pelaksanaan konstruksi pada cabang KBGI Canai Dingin dan juara kategori kreativitas dalam rancang bangun.
“Serta juara kategori bangunan masa depan, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” tutur Kelvin.
Kompetisi KJI dan KBGI sudah menjadi kegiatan tahunan bagi lembaga semi-otonom (LSO) Surya Team yang menaungi mahasiswa-mahasiswa UMM. Kelvin berharap Tim Surya dapat mempertahankan prestasi di tahun depan dengan meloloskan proposal di semua kategori.
“Tahun ini kami belum bisa meraih prestasi sebagai juara umum, tapi kami akan berusaha dengan keras agar mampu memenangkan juara tersebut di kesempatan berikutnya,” ujar Kelvin.
(ADP)