Serambiupdate.com Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mendapat usulan dari para orang tua untuk mengizinkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang masuk dalam zona risiko rendah penuluran Covid-19.
Usulan ini sudah tersampaikan kepada pihak sekolah, yang nantinya pihak sekolah akan meneruskan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Surakarta. Sebelumnya, Pemkot telah menghentikan kegiatan PTM terbatas di sekolah yang terdapat kasus penularan Covid-19. KBM (kegiatan belajar mengajar) kemudian dialihkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dwi Ariyanto, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surakarta menyatakan bahwa usulan ini salah satunya berasal dari orang tua murid SMPN 4 Surakarta, yang dimana sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang dihentikan kegiatan PTM terbatasnya sebab ditemukannya murid yang terpapar virus Covid-19.
Dwi berpendapat bahwa berdasarkan saran tersebut orang tua murid menndukung penuh adanya kegiatan PTM terbatas. "Tampaknya karena jumlah kasus di sekolah tidak terlalu tinggi, maka tidak terlalu bahaya dan dapat dikendalikan. Saya berharap siswa sehat dan aman, dan kegiatan PTM dapat tetap berjalan," jelasnya.
Sujoko, orang tua siswa SMPN 4 Surakarta mengatakan, "Ini hanya sebuah saran. Kalau memungkinkan sekolah yang kasus positifnya rendah kembali melaksanakan PTM. Dan kegiatan PJJ jangan sampai satu bulan penuh. Akan tetapi, ini hanyalah saran dari kami selaku orang tua, dan kami tetap akan mengikuti aturan dari sekolah bagaimana baiknya."
Orang tua murid merasa kasus penularan Covid-19 di sekolah bukan menjadi penghalang terlaksananya PTM terbatas. Sri Wuryanti, Kepala Sekolah SMPN 4 Surakarta juga berharap dapat terlaksanakannya PTM denga segera. Namun untuk saat ini pihak sekolah masih mengikuti arahan tim Satgas Covid-19 dan Dinkes dengan melakukan PJJ.
Sri Wuryanti juga menjelaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan dan pendampingan kepada keluarga murid yang menjalani isolasi mandiri. "Kami terus memberikan pendampigan secara psikis kepada murid dan keluarga yang menjalani isolasi. Berdasar pada tracking swab PCR tahap II, Alhamdulillah hasilnya negatif untuk semuanya," terangnya.
Untuk saat ini, berdasarkan hasil swab PCR tahap I, kedapatan kasus penularan Covid-19 di sejumlah sekolah pada saat kegiatan PTM berlangsung, yaitu SMPN 4 SUrakarta 1 siswa, SMPN 8 Surakarta 11 siswa, SD Kristen Manahan 4 siswa, SDN Mangkubumen Kidul 1 siswa, SDN Danukusuman 2 siswa, SD Al Islam 2 Jamsaren 1 siswa, dan SDN Semanggi Lor 2 siswa.