Serambiupdate.com - Telah ditemukan adanya pelajar yang terpapar Covid-19, yang mengakibatkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) beberapa sekolah di Semarang dihentikan sementara.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Selain itu, menurutnya, untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PTM dibutuhkannya Satgas Covid-19 pada setiap sekolah.
"Saya mengingatkan kembali untuk tetap disiplin. Mereka bisa tertular meskipun data yang telah diterima tanpa gejala. Maka SOP-nya satu pokoknya ditutup dan setiap sekolah harus punya Satgas Covid-19 yang memantau terus menerus, dan kita evaluasi pasti," tutur Ganjar.
Untuk siswa dan guru yang telah dinyatakan positif Covid-9, untuk diberi perawatan secepatnya. Selain itu, harus dilakukan tracing dan testing di sekolah.
Ganjar Pranowo menambahkan "Iya, sekolah akan tutup dulu sementara dan siswanya akan diberikan perawatan. Dan dilakukan tracing dan testing. Pokoknya SOP-nya begitu," ujarnya.
Namun ia juga memastikan bahwa PTM masih terus dilaksanakan di sekolah-sekolah yang aman dan tertib protokol kesehatan, serta tidak ditemukan kasus penularan.
"Untuk sekolah lain tetap menjalani kegiatan PTM. Dengan SOP itu menjadi kebiasaan yang bisa dipakai sebagai pedoman pelaksanaan PTM. Kecuali masif di seluruh kota. Ditutup selama 14 hari, ada yang hanya lima hari yang penting diikuti tracing dan testing," ujar Ganjar Pranowo.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan bahwa siswa dan guru yang telah dinyatakan positif harus menjalani isolasi dan perawatan. Dan pihaknya masih melakukan analisis terkait penularan Covid-19 di sekolah.
"Yang positif harus isolasi dan melakukan perawatan. Dan kami tetap lakukan analisis. Kalau sekolah yang salah, misalnya prokes tidak dilaksanakan, sarana prasarana tidak ada, ya ditutup. Tapi kita lihat dulu, penyebab penularannya di sekolah atau di luar sekolah," tutur Yulianto.