Serambiupdate.com - Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.
Sampah juga merupakan masalah kultural karena dampaknya berpengaruh pada berbagai sisi kehidupan terutama di kota-kota besar seperti yang terjadi di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta termasuk wilayah kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara, khususnya wilayah pesisir.
Lembaga Pengabdian dan pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka melaksanakan pengabdian masyarakat berbasis hasil penelitian yang didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Dikti), dengan kegiatan Penyuluhan Peduli Kesehatan Lingkungan dan Pelatihan Pembuatan eco-enzyme pada masyarakat di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dari tgl 15-16 Desember 2021.
Program Pengabdian Masyarakat ini bernama Bantuan Pendanaan Program Pembelajaran Kolaboratif yang Berorientasi pada Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, yang diketuai oleh Prof Nani Solihati dan beranggotakan Awaluddin Hidayat Ramli Inaku, Rindita, Achmad Abimubarok dan Tahyatul Bariroh.
Pada hari pertama masyarakat diberi penyuluhan terkait Dampak Sampah Organik bagi Kesehatan dan Lingkungan Pesisir dengan Narasumber Awaluddin Hidayat Ramli Inaku selaku dosen Kesehatan Lingkungan, FIKES Uhamka.
Tema tersebut membahas secara spesifik tentang pengantar sampah, dampak sampah bagi kesehatan dan lingkungan serta cara pengolahan sampah organik dengan metode eco-enzyme.
Dari hasil kegiatan tersebut dapat disimpulkan masyarakat memahami materi dengan baik melalui peningkatan pemahaman 15-70% dari hasil penilaian pre test dan post test.
Hari berikutnya masyarakat diberikan pelatihan tentang cara pembuatan eco-enzyme dengan memanfaatkan sampah organik dari masyarakat oleh narasumber Awaluddin Hidayat Ramli Inaku (dosen Kesehatan Lingkungan, FIKES Uhamka) dan Rindita (dosen FFS Uhamka).
Selama pelatihan masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti setiap proses pembuatan eco-enzyme dikarenakan masyarakat mengakui bahwa belum ada pelatihan sejenis yang dilakukan di wilayah mereka. Pihak RW, RT, dan Dasa Wisma serta Masyarakat berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat dilakukan lagi diwaktu yang akan datang untuk menambah lebih banyak pengetahuan dan keterampilan masyarakat di Kampung Nelayan. Cilincing, Jakarta Utara.
(ADP)