Serambiupdate.com Tri Yunis Miko selaku Epidemiolog Universitas Indonesia memperhitungkan bahwa transmisi lokal Covid-19 varian baru yaitu Omricon di Indonesia, penyebarannya tidak akan menyebabkan kasus berat seperti saat penyebaran varian Delta pada pertengahan tahun 2021.
"Hospitalisasi kita tidak akan tinggi seperti dahulu, rumah sakit akan sesuai dengan kapasitasnya masing-masing," tutur Miko dilansir Kompas, Selasa (28/12).
Ia mengungkapkan bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia sudah mempunyai kekebalan tubuh yang baik. Hal ini dikarenakan tingkat masyarakat yang melakukan vaksin cukup baik. Hal tersebut terjadi di beberapa daerah yang sudah pernah menghadapi Covid-19 varian Delta yang tingkat penyebarannya lebih tinggi dari pada Omricon.
"Saya pikir masyarakat Indonesia yang sudah terinfeksi Delta sekitar 60-70 persen, apabila Indonesia terdiri dari 270 juta jiwa, maka 150 juta diantaranay sudah pernah terinfeksi Delta. Jadi aman-aman saja untuk orang yang sudah pernah terkena, gejala Omricon di tubuh mereka akan ringan," ujarnya.
Ia pun mendukung keputusan imbauan pemerintah untuk meliburkan kegiatan masyarakat pada Natal dan Tahun Baru 2022. Itu adalha langkah yang baik untuk mencegah penyebaran Omricon.
Karena, lalu lintas perjalanan ke luar-dalam negeri akan membuat penyebaran varian Omricon akan semakin meluas dan sulit untuk diatasi.
(DYL)