Feni
Magdalena Manu
Mahasiswa
FEB Uhamka
Pandemi
Covid -19 memberi dampak bagi masyarakat yang sangat signifikan. Salah satu
aspek yang terdampak ialah kegiatan perekonomian. Adapun sektor yang paling
tertekan akibat wabah virus corona yaitu rumah tangga, korporasi dan sektor
keuangan. Pertumbuhan ekonomi pun mengalami kontraksi.
Karyawan
perusahaan atau pabrik-pabrik mengalami PHK dan dirumahkan sampai dengan waktu
yang belum pasti kapan berakhir. Tentunya banyak dari mereka yang menunggu
kepastian, apakah bisa bekerja seperti biasa atau pasrah dengan kondisi yang
terjadi saat ini. Namun kebutuhan hidup keluarga tetap harus berjalan. Selain
itu, pemerintah juga mengeluarkan peraturan dengan mengurangi aktivitas bahkan
menutupi tempat usaha mereka mencari nafkah untuk keluarga.
Pembatasan
sosial berskala besar yang berlaku mengharuskan aktivitas warga dilakukan dari
rumah atau secara daring, hal ini tentunya membuat tingkat beli masyarakat
menurun drastis karena mayoritas kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup dilakukan
secara konvensional terutama bagi keluarga miskin dan rentan bagi keluarga yang
bekerja disektor informal. Akan tetapi, jika pada saatnya PSBB dilonggarkan
oleh pemerintah hal ini dapat dilihat sebagai suatu peluang bagi masyarakat
khususnya anak muda untuk berwirausaha.
Alangkah
dewasanya apabila semua orang mampu melihat masalah ini dengan bijak, bisa
menjawab tantangan, serta tangguh dalam menghadapi semua tantangan. Salah satu
cara yang ampuh adalah membentuk jiwa kewirausahaan terutama dikalangab
milenial. Dengan membentuk jiwa kewirausahaan, masyarakat dapat hidup mandiri
dan bertahan ditengah situasi sulit seperti saat ini. Inovasi juga harus
dimiliki oleh masyarakat yaitu menciptakan sesuatu yang baru dan membentuk
individu untuk bekerja secaar efektif dan efisien. Contohnya rasa baru pada
produk makanan.
Melihat
dinamika global yang terjadi tentunya semangat dan mental kewirausahaan akan
sangat berguna bagi masyarakat. Di depan tantangan akan jauh lebih besar, bukan
hanya masalah kesehatan tapi juga persaingan global yang masuk ke semua lini
kehidupan. Inilah momentum yang tepat untuk membangun mental masyarakat agar
lebih kuat dan kompetitif.