Serambiupdate.com - Tidak semua sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) melaksankan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen pada semester kedua tahun ajaran 2021/2022.
Demikian hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Tabrani.
Pemerintah Provinsi Banten mempercayakan pelaksanaan PTM 100 persen kepada sekolah masing-masing dengan memperhatikan capaian vaksinasi siswa dan guru.
“Pendidik, tenaga kependidikan, dan siswa dengan capaian vaksinasi lebih dari 80 persen dapat menggelar pembelajaran tatap muka 100 persen, dengan durasi pelajaran maksimal 6 jam”, jelas Tabrani.
Menurutnya bahwa tidak semua sekolah di Banten mampu melaksanakan PTM 100 persen berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tersebut, karena tingkat vaksinasi masih di bawah 80 persen.
Kebijakan ini berlaku meskipun tingkat PPKM di seluruh wilayah Provinsi Banten ada di level dua.
Namun, terdapat beberapa sekolah telah menerapkan PTM 100 persen per 3 Januari 2022.
“Tidak semuanya menerapkan 100 persen. Namun, kemarin di SMAN 2 Kota Tangsel dan SMKN 1 Kota Serang, sudah dilakukan,” kata Tabrani.
Tabrani menambahkan bahwa secara keseluruhan di Banten, tingkat vaksinasi untuk guru sudah lebih dari 87 persen.
Akan tetapi, angka vaksinasi siswa masih di bawah 80 persen, sehingga akan terus ditingkatkan.
Menurut Tabrani, orang tua memiliki kebebasan untuk tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM di sekolah.
"Orang tua punya pilihan kalau anaknya tidak mau PTM, bisa disesuaikan pembelajaran secara daring," terangnya.
Berdasarkan hasil evaluasi, pembelajaran daring pada semester 1 tidak efektif karena siswa belum belajar secara optimal.
"Pembelajaran daring jauh kurang efisien. Tapi kami juga khawatir ada varian Omicron ini,” pungkasnya. (pr)