Risa Latul Karimah
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Sejak
Covid-19 merebak pada awal 2020, kesehatan mental sudah menjadi kekhawatiran
banyak kalangan di bidang kesehatan. Banyak pasien Covid-19 menunjukkan gejala
depresif, kecemasan, dan stres pasca-trauma, baik yang menjalani isolasi di
rumah sakit maupun di rumah. Sejumlah riset kesehatan mental Covid-19 menemukan
pikiran negatif dan pengalaman buruk berkaitan dengan isolasi dalam jangka
waktu lama. Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial sehingga membutuhkan
sosialisasi. Perasaan sendiri atau terisolasi bisa menambah tekanan mental
pasien.Bukan hanya pasien positif Covid-19, masyarakat pada umumnya juga
menghadapi ancaman kesehatan mental karena adanya pembatasan sosial yang
bertujuan menekan angka penularan virus corona. Situasi yang serba membatasi
gerak sehari-hari dapat menimbulkan perasaan tertekan atau stres. Awalnya,
orang akan merasa bosan ketika harus banyak berdiam diri di rumah.
Lama-kelamaan, kebosanan itu bisa berkembang menjadi depresi dan gangguan
kecemasan. Terlebih bila ada pemicu seperti terkena pemutusan hubungan kerja
atau usahanya terkena dampak pandemi. Untuk itu, pemerintah memiliki gugus
tugas kesehatan mental Covid-19 yang bertugas membantu masyarakat yang rentan
atau telah mengalami gangguan mental selama pandemi.Orang yang paling berpotensi mengalami gangguan kesehatan mental
Covid-19 adalah mereka yang sebelumnya sudah berisiko tinggi bila mengalami
isolasi. Gejala mental tersebut di tandai sebagai berikut:
·
Sering melamun
- Tidak nafsu makan, bahkan bisa
tidak makan seharian
- Kurang berminat berkomunikasi
dengan orang lain via online
- Bingung melakukan aktivitas di
rumah
- Sulit tidur
- Tak dapat berpikir jernih
- Lebih mudah berbuat ceroboh
- Ada pikiran untuk bunuh diri
Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Pandemi
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan
untuk menjaga kesehatan mental agar tetap dalam kondisi baik:
Ø Tetap berkomunikasi
Berkat Internet, kita masih bisa bercengkerama
dengan kawan-kawan lewat telepon atau video call. Manfaatkan teknologi ini
untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang lain, termasuk mencurahkan isi hati
yang menjadi beban.
Ø Cari hiburan online
Hiburan pun bisa dicari di Internet. Kita bisa
menikmati konser penyanyi atau band favorit, juga menonton film komedi yang
memancing kita untuk tertawa dan bahagia.
Ø Istirahat cukup
Tubuh harus cukup beristirahat, bila
fisik sehat, kesehatan mental turut terjaga.
Ø Bangun pikiran positif
Pikiran positif bisa terbangun dari banyak
hal. Relaksasi, Yoga atau meditasi bisa menjadi salah satu cara. Bila perlu,
konsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan nasihat yang
positif untuk mencegah masalah kesehatan mental di era pandemi Covid-19.
Ø Kurangi
asupan Berita
Membaca informasi atau berita memang di
perlukan, namun jangan sampai hal tersebut menambah beban pikiran . kamu hanya
perlu membaca 1-2 berita dari sumber yang di percaya
Ø Habiskan
waktu bersama keluarga
Kamu bisa menghabiskan waktu bersama keluarga
berbincang bincang ,makan bersama dan bermain bersama