Serambiupdate.com Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (Dikdasmen PWM) DKI Jakarta menyelenggarakan Workshop Kurikulum Paradigma Baru: Mengenal Kurikulum Prototipe pada Selasa, 11 Januari 2022 melalui platform zoom meeting dan disiarkan secara langsung melalui Youtube Dikdasemen PWM DKI Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Ghufron Amriullah, Mpd selaku Sekretaris Dikdasmen DKI Jakarta sekaligus Ketua LPPM Uhamka menjadi pengantar acara tersebut, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Muhammadiyah DKI Jakarta, Ust Moh Ridwan, dan Dr. Susanti Sufyandi, M.A selaku Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemdikbud hadir sebagai narasumber. Hadir pula kepala sekolah dan guru sekolah muhammadiyah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Ust Moh Ridwan dalam sambutannya menyampaikan bahwa sekolah-sekolah muhammadiyah terus berinovasi dalam mendidik dan mampu memberikan pelayanan terbaiknya dalam setiap jejak perjalanan berdirinya sekolah Muhammadiyah.
"Dua tahun ini mengalami masa pandemi, namun alhamdulillah sekolah-sekolah Muhammadiyah terus mampu bersaing dan mencerdaskan bangsa. Dengan kurikulum Ismuba yang dimiliki Muhammadiyah alhamdulillah mampu membuat sekolah Muhammadiyah tidak hanya bertahan tapi terus berinovasi menJadi sekolah yang diminati masyarakat,” ujar Ustad Moh Ridwan.
Saat ini pendidikan dihadapkan dengan hadirnya kurikulum paradigma baru, yaitu kurikulum prototipe. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagI sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk kedepannya. Oleh karena itu, Ustad Moh Ridwan mengungkapkan bahwa ini menjadi salah satu upaya bahwa Muhammadiyah selalu terbuka dan siap dengan kurikulum apapun itu.
“Kita pelajari ini dalam rangka menyambut, artinya sekolah Muhammadiyah siap belajar, siap ikut berinovasi dan beradaptasi. Pada akhirnya dikolaborasikan dengan kurikulum Muhammadiyah, semoga Insyaallah sekolah Muhammadiyah akan semakin hebat. Jadi saya harap para kepala sekolah khususnya MKKS yang tergabung bisa terus mendalami kurikulum prototipe ini agar kedepan kita semua bisa menjadi sekolah yang unggul dan berkemajuan,” ucapnya.
Dr. Susanti Sufyandi, M.A dalam materinya menyampaikan bahwa sebuah kurikulum harus berkembang untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi, serta menyesuaikan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
“Kurikukum ini kan berfungsi mempersiapkan siswa untuk menjadi SDM yang unggul pada masa yang akan datang, maka kurikulum ini perlu untuk berkembang dan menyesuaikan dengan kompetensi yang dibutuhkan anak, bukan saat ini tapi pada masa yg akan datang. Jadi kita harus bisa memprediksi kebutuhan peserta didik di masa depan,” ungkap Susanti.
Susanti menambahkan, dalam kurikulum prototipe ini terdapat tiga karakteristik didalamnya, diantaranya pembelajaran berbasis project, fokus kepada materi esensial, dan flesksibilitas bagi guru dalam melakukan pembelajaran.
“Pada poin pertama, kita merasakan implementasi holistik ini belum tercapai. Makanya di kurikulum ini kemudian ada satu kegiatan khusus yang berbasis project yg fungsinya untuk pengembangan softskills dan karakter. Siswa perlu untuk fokus pada materi esensial sehingga memiliki waktu yang cukup untuk mendalami kompetensi dasar. Guru pun perlu untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik,” lanjutnya.
(DYL)