Lela Nur Anggreni
Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIKES Uhamka
Di
masa pandemi Covid-19 saat ini, olahraga atau aktivitas fisik sebagai bagian
dari PHBS menjadi sangat penting. Mengutip dari “International Journal of Cardiovascular
Science”, olahraga atau aktivitas fisik, terutama olahraga dengan intensitas
dan durasi sedang, dapat mendukung respon imun dan meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap penyakit. Pada saat yang sama, tidak disarankan untuk melakukan
olahraga dengan intensitas tinggi dan jangka panjang, karena akan menyebabkan
imunosupresi atau mengurangi kekebalan manusia. Hasil berbagai penelitian juga
menunjukkan bahwa olahraga atau aktivitas fisik dapat menghindarkan sebagian
orang dari gangguan jiwa akibat isolasi dan keterasingan serta keterasingan
fisik akibat pandemi Covid-19. Gangguan mental seperti depresi, kecemasan,
kelelahan dan sindrom stress.
Olah raga juga dapat menghindarkan orang dari penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Penyakit tersebut kemungkinan besar terjadi pada masa pandemi Covid-29, karena masyarakat di rumah seringkali kurang olah raga untuk menonton TV, menggunakan handphone. , dan bermain game. Mereka berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Seperti disebutkan sebelumnya, olahraga yang bisa dilakukan selama pandemi Covid-19 adalah olahraga dengan intensitas sedang dan durasi yang bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Latihan dalam ruangan yang bisa dilakukan adalah jalan cepat keliling rumah atau naik turun tangga selama 10-15 menit, 3 kali sehari, menari, lompat tali atau berolahraga dengan mesin latihan aerobik (jika tersedia). Sedangkan olahraga luar ruangan yang dapat dilakukan yaitu berjalan disekitar tempat tinggal atau taman, bersepeda, berkebun, dan bermain games dengan keluarga. Berolahraga dengan melatih kekuatan juga dapat dilakukan dengan mendownload aplikasi yang dapat menjadi panduan untuk melakukan latihan kekuatan dan melakukan yoga.
.