Serambiupdate.com Tim mahasiswa PGSD FKIP
Uhamka mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terdampak Covid-19 di Jati
Waringin Bekasi Senin (03/01). Mereka Bernama Syifa Nur Aulia, Tita Karina, dan
Devia. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam bentuk pemberian modal usaha dan
edukasi kepada keluarga kurang mampu yaitu keluarga Sofiyah.
Amirullah selaku dosen mata
kuliah Kemuhammadiyahan mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat bagi
masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 merupakan bagian dari semangat
menjalankan ajaran Islam untuk membantu kelompok dhuafa dan musthadafin sebagai
tugas akademik.
“Selain tugas akademik, ini
juga bagian dari semangat menjalankan ajaran Islam yang dalam istilah di
Muhammadiyah dikenal sebagai teologi Al-Maun. Kami memberikan edukasi
religious, maksudnya adalah sebagaimana kemudian keluarga-keluarga ini tetap
menjalankan usahayanya, optimis, dan selalu berdoa kepada Allah agar dimudahkan
dalam usahanya. Kami juga memberikan modal usaha berupa barang-barang yang
dibutuhkan supaya berkembang jualannya ditengah pandemi.” Ujarnya.
Shofiyah bekerja sebagai
buruh cuci yang berperan sebagai kepala rumah tangga karena suaminya telah
meninggal dunia 3 bulan yang lalu dan memiliki 5 orang anak sebagai tanggungan
hidupnya sangat bahagia dan haru mendapat perhatian dan kepedulian dari tim
mahasiswa.
"Saya seperti mimpi, masih tidak
menyangka bisa mendapatkan semua ini untuk usaha jualan" Ujarnya
Sebelum kegiatan tersebut
tim mahasiswa membuka donasi seperti membuat proposal, pamflet yang disebar di media sosial milik kami.
Devia perwakilan tim
menerangkan, “Alhamdulillah kami mendapatkan dana sebesar Rp. 3.220.000 setelah
membuka penggalangan dana selama kurang lebih 1 bulan. Rencanannya, dana yang
terkumpul ini kami akan serahkan kepada keluarga Sofiyah untuk digunakan
berjualan aneka es dan jajanan lainnya” Ungkap Devia.
Kegiatan pemberdayaan ini
membuat tim mahasiswa semakin lebih bersyukur atas rezeki yang telah Allah SWT
telah berikan.
“Begitu pula saya senang dapat
membantu sesama walaupun bantuan yang saya dan teman-teman berikan dan lakukan
tidaklah banyak dan tergolong sederhana.” Ujar Syfa dan Tita.