Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Jaman sekarang memiliki banyak teman dan relasi dapat menjadi
keuntungan tersendiri bagi beberapa kalangan masyarakat. Memiliki banyak teman
artinya kamu memiliki banyak koneksi, yang mana akan menguntungkan untuk karir
kerjamu nantinya. Akan tetapi, tidak semua teman yang ada dalam inner
circle kamu semuanya dapat membawa dampak positif.
Kadang, tanpa kamu sadari ada satu atau beberapa teman di
sekitarmu yang cenderung menjadi teman toxic sehingga sering
membawa pengaruh negatif dalam lingkungan. Teman toxic ini
tidak hanya ada pada mereka yang masih dalam usia remaja saja, kehadiran toxic
friendship ini juga kerap terjadi pada lingkungan kerja.
Hubungan antarteman memang terasa lebih menyenangkan, tetapi
jangan sampai kamu lalai dan terlena dengan kenyamanan dan keseruan ketika
bersama kawan. Sebab, tidak semua teman sama rata baiknya. Ada kalanya kamu
perlu mengurangi berinteraksi dengan teman yang membawa pengaruh buruk.
Toxic friendship ini
merupakan hubungan pertemanan tidak sehat yang lebih sering membawa pengaruh
buruk terhadap sesama temannya. Sulit mengidentifikasikan apakah sikap temanmu
ini termasuk toxic atau bukan, sebab kadang tipis bedanya
antara dukungan dan kasihan. Selama berada dalam toxic friendship kadang
kamu mungkin bingung sebenarnya temanmu ini benar-benar baik atau tidak.
Beberapa ucapan mungkin terdengar seperti dukungan, tetapi ada
kalanya terasa seperti dirimu menjadi lebih rendah karena dukungan itu.
Tentunya memang tidak mudah melepaskan diri dari situasi pertemanan yang kurang
sehat ini, terlebih lagi jika orang tersebut rupanya orang terdekat atau orang
yang paling tahu kamu. Oleh karena itu, penting untuk kita memahami seperti apa
ciri ketika teman mulai menjadi toxic dan seperti apa cara
menyikapinya.