Notification

×

Iklan

Iklan

Melalui Kurikulum Merdeka, Wujudkan Pelajar Pancasila

17 Februari 2022 | Kamis, Februari 17, 2022 WIB | Last Updated 2022-02-19T04:37:33Z


Serambiupdate.com
- Kemendikbudristek menggelar kegiatan silahturahmi merdeka belajar dengan tema Wujudkan Pelajar Pancasila Melalui Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini berlangsung melalui aplikasi zoom meeting dan siaran langsung si kanal YouTube pada Kamis (17/2) pukul 15.30-17.00 WIB.


Narasumber yang hadir pada kegiatan ini adalah Zulfikri Anas selaku plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Stevani Anggia Putri selaku Guru SD Negeri 005 Sekupang, Batam, dan Joko Prasetyo selaku Guru SMP Negeri Temanggung,Jawa Tengah.


Akibat Covid-19 pendidikan semakin tertinggal dengan hilangnya pembelajaran. Untuk memulihkan pembelajaran pasca pandemi Kemendikbudristek meluncurkan kurikulum merdeka yang merupakan merdeka belajar episode 15. Keunggulan dari penerapan kurikulum merdeka ini adalah lebih relevan dan interaktif. 


Zulfikri menyampaikan bahwa kurikulum merdeka memiliki keunggulan yang berbeda dengan kurikulum sebelumnya untuk guru dan siswa.


"Dengan adanya kurikulum merdeka, guru merdeka memilih format seperti apa yang cocok, cara seperti apa, pengalaman, dan materi esensial sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Kemudian dari segi siswa juga memiliki peluang yang luas untuk mengeksplor potensi unik individu," tutur Zulfikri.


Zulfikri menyampaikan bagaimana cara Kemendikbudristek mensosialisasikan kurikulum merdeka hingga sampai sekolah-sekolah pelosok tanah air dan cara pengimplementasian kurikulum merdeka disekolah.


"Informasi ini tentu disalurkan melalui website milik Kemendikbud-Ristek, memberdayakan LPMP, berkolaborasi dengan dinas pendidikan, dan berkolaborasi juga dengan lembaga atau organisasi yang berkelut di dunia pendidikan. Kemudian pengimplementasian kurikulum ini pertama dimulai oleh guru yang harus mengenal lebih muridnya. Kemudian murid akan saling berkolaborasi dengan kemampuan yang dimilikinya, ujar Zulfikri.


Selain itu, pihak Anggi sebagai guru SD, menyampaikan tanggapannya terhadap kurikulum merdeka, bahwa kurikulum ini mempunyai paradigma baru dan berirenvarasiasi.


"Di sekolah saya sendiri telah menerapkan pembelajaran yang dilakukan dengan menyenangkan, berpusat pada siswa, sesuai kebutuhan siswa dan tahap perkembangan siswa. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan profil pelajar Pancasila untuk membentuk kompetensi dan karakter peserta didik," tutur Anggi.


Anggi juga mengatakan, pada kurikulum merdeka ini memiliki struktur yang terbagi menjadi 2 bagian. Yang pertama itu pembelajaran sehari-hari (intrakurikuler) dan pembelajaran proyek profil Pancasila (kokulikuler).


"Untuk materi yang akan diterima siswa lebih terfokus dan sederhana. Kemudian materi di buku teks pun fokus melatih kecakapan memahami bacaan dan juga bernalar secara matematika atau disebut literasi dan numerasi,"


Dilain pihak, Joko menyampaikan, untuk mewujudkan pembelajaran yang lebih baik tentu harus ada kolaborasi dengan seluruh komponen. 


"Kurikulum sebelumnya hanya berfokus pada KKM dan nilai saja, maka sekarang diarahkan untuk pembentukan karakter yang lebih real untuk menanamkan profil pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Setiap peserta didik akan dihargai proses pencapaian belajarnya," ujar Joko.


(ADP)




=