Oleh : Nada Nur Hanifah
Mahasiswa Uhamka
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ialah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat belajar untuk para siswa dan siswinya. Gerakan literasi sekolah ini wajib ada disetiap sekolah-sekolah, karena minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong sangat minim. Melalui gerakan literasi sekolah ini diharapkan masyarakat Indonesia mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini.
Tujuan diadakan gerakan literasi sekolah yaitu, untuk membentuk budaya literasi di lingkungan sekolah, untuk meningkatkan membaca dan menulis masyarakat di lingkungan sekolah dan juga menjadi tempat untuk menumbuhkan strategi membaca, sehingga bisa berlanjutan pada pembelajaran yang selalu dihadirkan.
Selain tujuan, ada juga manfaat diadakannya gerakan literasi sekolah yaitu, memperkaya pengetahuan kosa kata, lalu bisa juga meningkatkan pemahaman mata pelajaran Bahasa Indonesia, juga dapat menambah wawasan baru serta informasi, selain itu juga bisa meningkatkan kreativitas peserta didik dalam menulis dan menyusun kata-kata dan juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap informasi yang muncul di media.
Contohnya pada sekolah SMA ISLAM PANGLIMA BESAR SOEDIRMAN 2 BEKASI telah menerapkan Gerakan Literasi Sekolah ini. Program ini dilakukan pada pagi hari setelah melakukan tadarus Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, siswa diminta untuk mengambil buku literasi tersebut yang berada di loker belakang masing-masing kelas lalu setelah itu dibaca. Guru memberikan waktu 10-15 menit untuk membaca buku literasi tersebut. Buku yang dibaca boleh buku pelajaran ataupun buku non-pelajaran.
Setelah membaca buku literasi, siswa diminta untuk mencatat laporan sampai dimana ia membacanya. Lalu jika ada kata-kata mutiara dari buku tersebut, boleh ditulis dan langsung ditempelkan ke pohon literasi. Pohon literasi tersebut harus ada disetiap kelas.