Notification

×

Iklan

Iklan

Orang Tua Harus Mengontrol Penggunaan Medsos Pada Anak

09 April 2022 | Sabtu, April 09, 2022 WIB | Last Updated 2022-04-09T03:57:45Z


Serambiupdate.com Generasi muda mudah sekali kecanduan Media Sosial (Medsos) bahkan dapat berbahaya bagi dirinya. Menghabiskan waktu bermain media sosial dapat mengganggu kehidupan sehari-hari anak, seperti kurangnya waktu tidur dan waktu belajar. Hal ini disampaikan oleh Ketua Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Parepare, Sriyanti Ambar, Kamis (7/4).


Menurut Sriyanti, orang tua perlu mengontrol penggunaan medsos pada anak. Mengingat medsos tidak semuanya positif, hal ini perlu dilakukan. Selain itu, terdapat materi yang tidak pas bagi anak yang dapat berdampak pada pola pikir, moral, dan psikologis anak.


“Tanpa sadar kegiatan itu dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental. Medsos juga memiliki sisi negatifnya. Karena itu, orang tua perlu mengontrol anaknya dalam menggunakan medsos supaya tidak terjerumus dalam hal-hal yang tidak diinginkan Apalagi media sosial dapat mempengaruhi pola pikir anak,”jelasnya.


Sriyanti meyakinkan bahwa kejahatan dunia maya akibat kurangnya sosialisasi tentang modus-modus kejahatan menimbulkan banyaknya orang yang menjadi korban dalam dunia maya. Hal itu merujuk pada kehadiran orang tua sebagai pengasuh dan pelindung anak yang sangat dibutuhkan.


“Keluarga harus menjadi pelindung bagi anak dan menjadi garda terdepan bagi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak,” jelasnya.


Sriyanti juga mengungkapkan, peran orang tua sangat penting dalam mencegah kecanduan medsos. Menurutnya, orang tua dapat menerapkan batasan waktu bagi anak-anaknya dalam menggunakan media sosial. Misalnya, ketika menghabiskan waktu bersama orang tua, anak tidak memegang ponsel pintar miliknya.


“Anak bisa belajar mengurangi durasi waktu penggunaan media sosial dan mengerti batasan penggunaan ponsel saat sedang berbincang langsung dengan orang lain,” ungkapnya.


Selain itu, Sriyanti Ambar meminta pelajar agar bijak dan cerdas menggunakan media sosial. Sehingga mereka tidak terjerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Menurutnya, di era digital pesatnya perkembangan teknologi memberikan berbagai dampak bagi masyarakat baik secara positif maupun negatif, khususnya kepada pelajar (anak).


“Anak sebagai generasi milenial harus cerdas menggunakan media sosial karena hampir setiap hari ada kasus pelanggaran UU ITE yang menimpa warga Indonesia,”kata dia.


Menurutnya, dampak positif untuk anak adalah dapat mengakses internet untuk mengetahui berbagai informasi. Namun, dampak negatif yang dapat ditimbulkan yaitu kecanduan permainan game dan rentan menjadi korban kejahatan dunia maya. Misalnya berupa cyber bullying dan seksual. Bahkan dapat terpapar konten pornografi dan informasi yang berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak.


“Banyaknya orang yang menjadi korban kejahatan dunia maya akibat kurangnya sosialisasi tentang modus-modus kejahatan yang berkembang dalam dunia maya yang menyasar anak di bawah umur salah satunya faktor pemicu tingginya kasus itu adalah mudahnya akses internet dan lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak,”katanya.


(DYL)

=